Kamis, 27/12/2018 19:10 WIB
mobilinanews (Inggris) - Red Bull mempertimbangkan turun di balap Le Mans 24 Jam sebagai alternatif andai tidak lanjut di ajang Formula 1 pasca musim 2020.
Red Bull sebenarnya berstatus tim papan atas F1, sejak era mesin V8 mereka meraih empat gelar juara dunia, namun sejak regulasi baru mesin V6 turbohybrid, Red Bull mengalami kesulitan menyaingi Mercedes dan Ferrari.
"Kami memiliki kontrak dengan F1 sampai 2020," ungkap Helmut Marko, konsultan motorsport Red Bull
Lebih lanjut, Marko dengan tegas mengatakan timnya tidak ingin lagi didikte oleh regulasi mesin. Karena alasan inilah balap Le Mans menjadi pertimbangan.
Honda FL5 dan Hyundai N TCR Tim Delta Garage Diangkut Pesawat ke Malaysia, Oleh Perusahaan H Andy Surya Santosa Yang Perally
Wuling Resmi Membuka Pemesanan Cloud EV di Ajang Periklindo Electric Vehicle Show 2024
Mitsubishi Fuso Mensupport Jambore Canter Mania di Jambi, Solidaritas Tiada Batas!
"Berhenti dari F1 adalah salah satu opsinya. Atau bisa juga membalap di ajang lain. Le Mans bisa menjadi pilihan. Itu juga menjadi wadah bagus bagi Red Bull Technologies," tutupnya. (adr)