PT TMMIN : Perlunya Tingkatkan Competitiveness Industri Dari Hulu Ke Hilir

Sabtu, 02/02/2019 00:39 WIB

mobilinanews (Jakarta) - “Tidak ada jalan lagi selain meningkatkan competitiveness industri dalam negeri dari hulu hingga ke hilir untuk bisa mempertahankan posisi Indonesia sebagai salah satu basis produksi dan ekspor di kawasan Asia-Pasifik,” ujar Bob Azam, Director Administration Corporate & External Affair PT. TMMIN.

Peningkatan kandungan lokal murni (true localization) produk yang dimulai dari penggunaan sumber material dalam negeri. Ini menjadi upaya yang fundamental untuk menjaga daya saing.

 “Di saat yang sama, kegiatan tersebut dapat membantu menekan impor raw material sehingga dapat memberi sumbangan terhadap kestabilan neraca perdagangan terutama di sektor komponen otomotif, yang saat ini masih menjadi perhatian Pemerintah,” tutur Bob Azam.

 Neraca perdagangan di sektor hilir yang positif masih menyisakan pekerjaan rumah di dunia industri otomotif nasional karena pada kenyataanya neraca perdagangan di sektor hulu rantai suplai otomotif terutama di level pemasok komponen lapis ke 2 dan 3 masih negatif. 

 Salah satu penyebab permasalahan ini adalah masih banyaknya bahan mentah dan bahan baku industri manufaktur otomotif yang bersumber dari material impor. 

 Hal inilah yang kemudian turut memengaruhi TKDN produk otomotif Indonesia. Dengan banyaknya material impor, menjadikan TKDN murni atau “true localization” tidak setinggi yang harapkan.

 Bob Azam menambahkan, pendalaman TKDN masih merupakan isu yang serius karena pada umumnya menjadi beban tanggung jawab industri kecil yang berperan sebagai supplier di lapis ke-2 atau ke-3.

 Inefisiensi menjadi salah satu kendala mendasar operasi bisnis industri kecil di Indonesia.

 Untuk memerangi ketidakefisienan tersebut maka diperlukan upaya berkelanjutan dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) terutama pembekalan keterampilan dasar (basic skill) yang pada gilirannya akan berperan dalam meningkatkan efisiensi.

 Menyoal upaya memperbaiki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) murni/true localization, sejak tahun 2004, TMMIN telah menggunakan baja lokal untuk bagian-bagian kendaraan tertentu.

 Di tahun 2017, dua jenis bahan mentah yaitu resin, bekerja sama dengan  PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP), dan non-woven fabric, bekerja sama dengan PT Herculon Carpet, telah berhasil dilokalkan, setelah sebelumnya di tahun 2016, bekerja sama dengan PT Pertamina, melokalkan engine oil lubricant.

 Saat ini TMMIN sedang dalam proses riset dan pengembangan penggunaan aluminium lokal untuk dipergunakan pada velg (wheel disc) bekerja sama dengan INALUM dan Pako. TKDN murni produk Toyota berada di angka 65%. Ke depannya, Toyota menargetkan bisa mencapai true localization hingga level 80% di tahun 2020.(budsan)

TERKINI
Paguyuban Motor Si Paling Paham Gelar Halal bi Halal di Warung Solo Kemang, Simak Keseruannya Laba Bersih Astra Otoparts Tembus Rp475,0 Miliar Di Kuartal I 2024 Innova Zenix Hybrid: Unggulkan Sektor Performa, Safety, Efisien dan Teknologi Canggih Sambangi Tempat Bersejarah, Wahana Makmur Sejati Ajak Media City Touring Pakai Honda Stylo