Titus Wahyudi, Dari Balap Mobil Sport Kini Ngurusi ETCC

Minggu, 10/02/2019 02:03 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Sosok Titus Wahyudi, dikenal sejak 2010. Saat itu, ia menjadi kreator balap mobil mewah di Sentul International Circuit (SIC) Bogor. Forza Motorsport adalah bendera yang dikibarkannya.

Bersama teman-teman komunitasnya, berhasil mengumpulkan hingga 17 pembalap yang mengandalkan Porsche, BMW, Mercedes-Benz dan sejenisnya membuat kelas khusus di SIC.

“Padahal, saat itu susah untuk mengumpulkan para pemilik mobil sport ikutan balap. Saya sendiri yang pribumi lho hehe,” senyum Titus membuka pembicaraan. Titus saat itu memilih menggeber Porsche untuk balap.

Tiga tahun pria ramah ini menyebarkan virus mobil sport untuk balapan di SIC. Setelah itu, ayah dua putra ini memilih vakum beberapa saat, sebelum hijrah ke European Touring Car Championship (ETCC) yang masih tetap mengandalkan mobil Eropa.

Ada beberapa figur penting bersamanya menggulirkan balap khusus mobil Eropa tersebut, seperti Ahmad Sadewa, Andre Timothy serta Andre Dumais.

Namun karena kesibukan bisnis, kembali salah satu pentolan Pemuda Pancasila ini memilih vakum.

 “Baru pada 2016, ketika beberapa teman meminta saya terlibat demi kelangsungan ETCC, saya menyanggupi. Dengan catatan, terkait manajemen & administrasi saya semua yang tangani. Urusan teknik, dihandle Andre Dumais dan kawan-kawan,” tutur Titus.

Titus pun memilih pensiun dari pembalap, dengan menyisakan 2 mobil balap yang ditawarkan kepada siapa aja yang berminat ikutan balap ETCC di SIC, termasuk kepada mobilinanews.

Berkonsentrasi sebagai penyelenggara, ETCC pun kembali menggeliat. Jumlah pembalap yang sempat turun di angka 30-an, pelan tapi pasti naik kembali ke angka 50, terus 60 pembalap.

Pada musim balap 2017, menampung aspirasi para pembalap agar ada wadah apresiasi untuk para juara, Titus menggelar Malam Apresiasi & Gathering ETCC di Hotel Santika, TMII, Jakarta Timur.

Sama seperti Sabtu kemarin malam, namun kali ini lebih dikembangkan lagi dengan penambahan beberapa award baru. Seperti Fastest man Euro 2000, 3000, The Best Racing Car hingga The Best Entrant Manager.

“Tujuannya, memacu semangat tak hanya pembalap, tim dalam menyiapkan mobil, juga memberi perhatian secara khusus Entrant Manager yang perannya sangat vital dalam sebuah tim,” terang Titus.

Lalu, kenapa selalu pilih di hotel Santika TMII. Alasannya, selain dekat dengan kediamannya. "Bayar sewa tempat Malam Apresiasi ETCC, bisa dengan deviden," ungkap Titus. Paham dong maksudnya?

Lalu, apa harapan pria asal Solo dan pengusaha sukses yang tetap berpenampilan dandy di usianya berkepala enam untuk ETCC?

“Tahun ini, program kami adalah pembibitan dan pembinaan pembalap muda utamanya di kelas Novice. Kami ingin, ETCC kembali diminati para pembalap, baik yang sudah jadi maupun yang tengah merintis karir balap,” ungkap pria yang kini bahu membahu bersama Andre Dumais dan Nanang HB bertekad kembali mengangkat balap ETCC.  

Dan, diungkapkan Titus, meski namanya ETCC alias balap dengan mobil Eropa bukan berarti balapan yang mahal.

“Kan banyak kelasnya. Tidak harus pakai mobil baru. Bahkan dengan budget 100 juta, sudah bisa ikutan  balap ETCC  serta sudah kompetitif,” pungkas Titus. (budi santen)     

TERKINI
Paguyuban Motor Si Paling Paham Gelar Halal bi Halal di Warung Solo Kemang, Simak Keseruannya Laba Bersih Astra Otoparts Tembus Rp475,0 Miliar Di Kuartal I 2024 Innova Zenix Hybrid: Unggulkan Sektor Performa, Safety, Efisien dan Teknologi Canggih Sambangi Tempat Bersejarah, Wahana Makmur Sejati Ajak Media City Touring Pakai Honda Stylo