Terdeteksi, 2 Hal Ini Membuat Pegokart Daffa AB Kurang Optimal di Sentul

Senin, 25/02/2019 13:27 WIB

mobilinanews (Sentul) – Hanya meraih podium ke-3 kelas Mini Kejurnas, dan podium 2 kelas Rok Cup, tak membuat andalan P-Five Racing Team, Daffa AB larut dalam kesedihan. Karena raihan tersebut tidaklah terlalu buruk. 

Nyatanya, pada seri 2 Eshark Indonesia Karting Championship yang berlangsung di Sentul International Karting Circuit (SIKC), Bogor, Minggu (24/2/2019) kemarin, Daffa dibelit 2 kendala.

Menurut Irjen Anang Boedihardjo, owner P-Five Racing Team sekaligus ayahanda Daffa, telah menyimpulkan bahwa performance mesin IAME X30 lebih kencang dari mesin Rok. Itu yang disebutnya sebagai kendala pertama. 

Hal serupa diperkuat Kemas Haikal, ayahanda pegokart Malik Bintang Alisyahbana yang juga memakai mesin Rok. “Harus diakui, X30 lebih kencang dari Rok,” ujar operator baru SIKC yang berhasil mengantar Bintang menjadi kampiun di seri 2.

Daffa AB (duduk) bersama sang ayah

Seperti diwartakan sebelumnya, tahun ini kejurnas gokart boleh menggunakan mesin IAME X30 maupun Rok. Dan Daffa memilih memakai Rok.

“Hal tersebut telah saya amati saat latihan resmi hari Sabtu baik pada  Seri 1 maupun Seri 2 kejurnas yang baru berlangsung kemaren,” buka Anang.

Hasil latihan resmi, hampir seluruh sesi Daffa selalu di urutan ke-2 setelah Kanaka Gusasi. “Sehingga saya punya estimasi, Daffa harus bekerja lebih keras untuk bisa mengalahkan Kanaka pada saat raceday,” terangnya.

Pada seri 1, lanjut Anang, Daffa bisa unggul di Heat dan Pre Final karena bisa memanfaatkan kelengahan Kanaka saat start.

Namun di final, Daffa tidak mampu bersaing dengan rivalnya dari tim Shadaff itu karena harus start dari urutan paling belakang akibat pelanggaran di garis merah saat rolling start.

Line up di starting grid final kelas Mini

Pada seri 2 kemaren, saat latihan resmi juga kelihatan seluruh sesi Daffa kalah lap timenya dengan Kanaka. Kecuali saat wet race di sesi 4, Daffa berhasil mencetak waktu terbaik ke-3 setelah Michael Orlando dan Bintang, sedang Kanaka di belakang Daffa.

Namun secara umum, pada sesi latihan ini, Kanaka waktunya lebih baik.

Mantan Direktur Lalu Lintas Mabes Polri ini menilai, keunggulan mesin IAME X30 pada karakter sirkuit panjang seperti di SIKC. Dan, jika penggeber IAME X30 telah di depan, menjadi susah untuk dikejar.

Kabel masa terlepas, akibatkan penurunan power

“Mesin X30 pakai radiator sehingga makin lama makin kuat daya tahannya dibanding dengan Rok,” terangnya.

Namun pada saat hujan, Rok akan lebih unggul karena radiator pada mesin IAME X30 memang berfungsi untuk pendingin.

Pada sesi Final kelas Mini kemarin, di awal lap Daffa masih bisa bersaing dengan Michael Orlando (X30) dan Bintang (Rok). Namun setelah lap 6 tampak kecepatannya makin menurun dikarenakan kabel masa yang terlepas dan dengan kondisi trek yang basah. 

Bersama para juara kelas Mini

"Kalau trek kering, saya yakin Daffa bisa dapat memacu gokart 93 km/jam di trek lurus yang panjang dari depan tribun penonton. Sedang di trek basah, hanya 87 km/jam," tambah Anang.  

Dan benar juga, akhirnya Daffa bisa terkejar oleh Kanaka yang sebelumnya berada di posisi belakang. Hingga finish, pelajar kelas 6 SD Green Montessary Duren Tiga, Jaksel itu tampak tidak lagi mampu memacu gokartnya secara optimal.

Kendala kedua yang dialami Daffa, lanjut Anang, ya pada kabel masa yang longgar dan akhirnya terlepas itu. “Daffa melapor ke saya, soal kabel masa yang longgar itu,” ungkap Anang.

Lalu, apa pengaruh kabel massa yang longgar terhadap kecepatan?

“Penjelasan dari mekanik, asupan listrik ke koil menjadi berkurang dan berimbas api yang keluar di busi menjadi kecil atau kurang sempurna. Dengan demikian pembakaran pada silinder kurang optimal membuat mesin kurang tenaga atau ngedrop,” ujar Anang mengutip sang mekanik. (hilary)

TERKINI
Pameran Kendaraan Listrik PEVS 2024: Digelar Mulai 30 April - 5 Mei PEVS 2024 : MG Tampilkan 3 Kendaraan Listrik Berpredikat Rating 5 Bintang Euro NCAP PEVS 2024 : Yuk Jajal Langsung dan Rasakan Sensasi Naik Motor Listrik Honda Terinspirasi dari Kartun dan Anime: Bus Trans Juragan 99 Diberi Nama-nama Lucu dan Unik