Senin, 08/04/2019 17:28 WIB
mobilinanews (Sentul) – Saat itu, terjadi hujan deras ketika mau warm up kelas Euro 3000 Pro. Warming up tetap dijalankan, dan ketika kembali ke starting grid sudah ada Safety Car (SC). Lalu start tetap dilepas dengan SC, berjalan 2 lap, sebelum dikibarkan Red Flag.
“Sempat beberapa saat kita menunggu di grid, sebelum kita diarahkan kembali ke pit sambil menunggu keputusan lebih lanjut,” ungkap Sunny TS, yang saat itu menempati pole position final kelas Euro 3000 di Sentul International Circuit, Minggu (7/4/2019).
Iya, nama Sunny banyak diperbincangkan karena come backnya di ISSOM langsung menempati pole mengungguli nama-nama beken yang selama ini merajai seperti Gerhard Lukita, Rudi SL, Ahmad Fadilah hingga Benny Santoso.
“Iya sayang tidak bisa balap ya. Tapi, itu sudah jalannya dari Yang Di Atas, mas,” lanjut pembalap senior itu.
PEVS 2024 : Motor Listrik Gesits untuk Semua, Cicilan Ringan dan Nggak Pake Uang Muka
PEVS 2024: Keeway EV Hadirkan 5 Model Terbaru dengan Subsidi Besar, Awas Jangan Sampai Lolos
Perluas Jaringan Pasar, Chery Akhirnya Resmi Buka Dealer di Karawang Jawa Barat
Menurut Sunny, kondisinya pun tidak memungkinkan karena hujan terlalu deras.
“Genangan air pun tinggi. Jadi demi keamanan kemarin itu menurut saya adalah keputusan yang tepat,” terang keponakan Tinton Soeprapto ini.
Jika jadi balap, seri pembula ISSOM kemarin menjadi comeback pembalap tim Racing Sun (privateer) yang mengandalkan mobil BMW E-36 itu.
Disinggung soal peluangnya menjadi juara?
“Wah, podium belum tentu juga ya. Karena banyak juga yang bagus-bagus di kelas Euro 3000 ini,” ujar Sunny tersenyum. (bs)