Ini Alasan Keanon Ambil Jurusan Mesin di Paderborn University

Sabtu, 08/06/2019 10:44 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Kuliah di Jerman dan ambil jurusan mesin, ternyata memang keinginan dari pembalap Keanon Santoso sendiri. 

"Iya, om. Saya baca dari literasi, kuliah Jerman itu independen dan banyak tantangannya. Makanya saya tertarik, dan kemudian saya sampaikan ke papi dan mami," ujar Keanon di Jakarta baru-baru ini. 

Benar juga, sebelum akhirnya bisa benar-bear masuk di Paderborn University, Keanon harus menguasai bahasa Jerman dulu.

Maka di penghujung kelulusan di SMA Global Sevila School Pulomas, Jakarta Timur, Keanon sudah mulai kursus bahasa Jerman di BSD Tangerang.

Kebayang nggak sih, hampir setiap hari ia harus melakukan perjalanan relatif jauh dari rumahnya di Kelapa Gading ke pusat bahasa Jerman tersebut.

Itu dilakukan pembalap yang pernah mengenyam F4 SEA & Asian Formula Renault sekitar 6 bulan.

Namun, itu pun dirasa belum cukup. Ketika awal November tahun lalu terbang ke negeri Bavaria, ternyata tidak serta merta masuk kuliah.

“Sekitar 2 bulan, saya kembali masuk college untuk memperdalam bahasa Jerman. Baru setelah mulai lancar, awal tahun 2019, saya direkomendasikan ke Paderborn Univeristy, dekat kota Dusseldorf,” terang Keanon.

Kenapa harus mahir bahasa Jerman, karena seluruh mata pelajaran dan tatap muka dengan dosen harus menggunakan bahasa Jerman itu. Maka itu pula kuliah di Jerman disebut sebagai independen.

Istilahnya, bahasa Inggris yang merupakan bahasa International paling banyak dipakai hampir di seluruh dunia, tapi tidak berlaku di negerinya pembalap Ferrari, Sebastian Vettel itu. 

Jerman is Jerman. Tidak mau kalah dari Amerika, apalagi dari rekannya sesama penghuni benua Biru Eropa, United Kingdom alias Inggris.  

Alasan ambil jurusan mesin? “Kalau itu, memang sesuai bakat dan minat. Saya suka teknik mesin dan pelajaran eksak sejak di SMA,” lanjut kelahiran Jakarta, 19 Juni 2000 ini.

Dengan memperdalam masalah mesin, lanjut Keanon, ujung-ujungnya urusan balap juga.

“Kan kalau bicara mobil balap, jantungnya ada di mesin. Di sini (kuliahnya) nanti kesempatan bagi saya untuk juga memperdalam tentang mesin balap,” beber Keanon yang kini tinggi badannya mendekati 180 meter. (bs)

TERKINI
Dewan Tiongkok dan Periklindo Komitmen Memperkuat Industri Kendaraan Listrik di Indonesia MOU PT International Chemical Industry dan PT Senzo Feinmetal Perkuat Orbit Triton Untuk Efisiensi Kerja Industri Hadirkan Gaya Berkelas, Vespa Rilis Vespa Primavera dan Vespa Sprint 2024 Terbaru! Kontribusi Jaga Keberlanjutan, PEVS 2024 Bawa Semangat Net Zero Emission 2060