Ini Alasan Daffa AB Tetap Pakai Gokart Rok di Put 6 Kejurnas Gokart 2019

Rabu, 04/09/2019 18:59 WIB

mobilinanews (Jakarta) – Peluang pegokart Daffa AB untuk mewujudkan obsesinya menjadi juara nasional kelas Mini memang sudah nyaris tertutup.

Tapi, Daffa akan berusaha secara maksimal untuk meraih hasil terbaik pada putaran 6 Eshark Indonesia Karting Championship di Sentul International Karting Circuit, Bogor, 7-8 September akhir pekan ini.  

“Daffa akan berusaha bisa mencapai podium utama di seri terakhir Kejurnas Gokart Eshark & Rok Cup Asia Zone, meski performance mesin Mini Rok kalah kenceng  dibanding dengan mesin X30,” ujar Irjen Purn Anang Boedihardjo, founder P-Five Racing.

Sayangnya, persiapan Daffa menghadapi dua event penting tersebut tidak begitu mulus. Pelajar SMP Al-Azhar 2 Pejaten, Pasar Minggu, Jaksel akan memaksimalkan latihan pada Kamis, 5 September esok.

Menurut Anang, karena pada 2 minggu terakhir, trek dipakai untuk event balap motor : Kejurnas Motoprix dan Oneprix Championship.  

Menengok pencapaian angka komulatif dari putaran 1 - 5, baik di Asia Rok maupun  Kejurnas, Daffa agak jauh tertinggal dengan posisi teratas.

Daffa saat ikuti Rok Cup Asia di Thailand

Sedikit data yang bisa mobilinanews himpun, untuk event Asia Rok Cup tahun ini Daffa sempat 3 kali terkendala saat racenya. Saat round 2 di Singapura, alami trouble engine di Final sehingga hanya mampu finish ke-10. Padahal start dari posisi 5.

Pada round 3 di Sepang, Malaysia di Prefinal start ke-11 dan sudah sempat posisi 5 namun ditabrak pembalal lain. Akibatnya, Daffa out dan di Final ia harus mulai start dari posisi 18.

Dengan kerja keras dan mengerahkan seluruh kemampuannya, Daffa bisa menyodok sampai ke urutan 8 ketika race baru 6 laps. Namun apa mau dikata, tiba-tiba rantai gokartnya putus dan tidak finish.

Naas tidak berhenti di Sepang. Pada Asia Rok Cup round 5 di sirkuit KF 1 Singapura bulan lalu. Berhasil menyelesaikan sesi Heat dengan finish ke-3, namun di Prefinal ia alami mesin mbrebet mulai laps 5 dan harus puas finish ke-10.

“Namun Alhamdulillah, pada sesi Final, Daffa  start dari posisi 10 setelah dengan kerja keras bisa overtake beberapa pembalap akhirnya bisa finish  4 dan naik podium. Kalau mesin tidak mbrebet, mungkin hasilnya akan lebih baik lagi,” tutur Anang.

Lain lagi dengan di Kejurnas 2019 yang ternyata mesin gokart yang digunakan boleh pakai berbeda. Mesin Vortex (Rok) dan IAME (X30).

Pakai sasis Kosmic di SIKC 2 bulan lalu

Menurut Anang, tadinya target Daffa bisa jadi Juara Nasional bila mesin yang digunakan seragam seperti tahun sebelumnya, Vortex Rok.

Daffa pun penasaran ingin tahu kemampuan mesin IAME X30 dan dibelikan oleh Anang. Dan menurut Anang, ternyata performance X30 lebih bagus dari Minirok.

“Berkali-kali saya coba menghitung perbedaan kecepatan antara mesin X30 dan Rok. Hasilnya, ya yang saya bilang tadi. X30 lebih kencang,” ungkapnya.

Jika kemudian Daffa tetap menggunakan mesin Rok, menurut Anang, karena sayang dengan raihan poin yang sudah dikoleksi khususnya untuk Eshark Indonesia Karting Championship.Saat ini, dia pimpinan klasemen.

Dengan kondisi seperti ini, akhirnya diputuskan Daffa tetap pakai mesin Rok untuk seri terakhir ini. Meskipun pada bulan lalu, ia sempat mencoba lagi latihan pakai mesin X30 dan mengatakan lebih nyaman. (bs)

TERKINI
Adrian Newey Ternyata Bukan Pindah ke Ferrari atau Mercedes, Tapi Tim Ini Bakal Menampungnya Spesifikasi Seres E1, Peraih Penghargaan Most Affordable EV Car dalam PEVS 2024 Mengesankan, Xiaomi Tunjukkan Inovasi Proses Produksi Mobil Listrik SU7 Setiap 76 Detik Sekali Hyundai dan Grab Salurkan Alat Bantu Gerak dan Kursi Roda Kepada Penyandang Disabilitas