Selasa, 31/12/2019 15:23 WIB
mobilinanews (Italia) - Monza berpesta. Tifosi turun ke lintasan merayakan kemenangan Charles Leclerc, Minggu, 8 September 2019. Penantian satu dekade di kandang The Prancing Horse.
Ia warga negara Monaco, tapi kini Leclerc adalah hero Ferrari dan Italia di kancah balap F1. Kemenangan kedua musim ini ia raih di GP Italia dengan cara ciamik. Menang murni tanpa bantuan kawan setim seperti kemenangan sebelumnya di GP Belgia.
Start dari pole position, perjuangan keras pembalap muda Ferrari itu dimulai pada lap ke-20 saat Lewis Hamilton yang membuntutinya sejak start melakukan pitstop dan ganti ban dari soft ke kompon medium.
Sementara Leclerc yang masuk pit pada lap ke-21 ganti ban dari soft ke hard.
Paguyuban Motor Si Paling Paham Gelar Halal bi Halal di Warung Solo Kemang, Simak Keseruannya
Laba Bersih Astra Otoparts Tembus Rp475,0 Miliar Di Kuartal I 2024
Innova Zenix Hybrid: Unggulkan Sektor Performa, Safety, Efisien dan Teknologi Canggih
Saat balik ke lintasan, Leclerc tetap di depan. Sejak saat itulah sang juara dunia memberi tekanan bertubi-tubi dan berulangkali gunakan zona DRS untuk menyalip Leclerc.
Duel head to head seperti harapan Hamilton pun terjadi dengan sedikit insiden pepet-pepetan yang bikin Hamilton ke luar jalur. Hal sama terjadi pada Leclrec.
Keduanya bertarung alot dan harus berakhir pada lap 42. Saat Hamilton ngerem terlalu dalam, membuat Mercedes-nya justru sliding ke luar lintasan dan sekejap saja posisinya diambil alih Valtteri Bottas.
Rekan setimnya di Mercedes yang juga pakai ban medium itu coba menekan Leclrec di zona DRS. Sayang, kecepatannya di trek lurus itu tertinggal sekitar 15 km/jam.
Membuat Leclrec mampu mengakhiri pertarungan 53 laps menuju finish. Tepuk tangan riuh sembari standing aplaus bergemuruh menyambutnya.
Sambutan tifosi memang luar biasa. Maklum, sudah lama Ferrari tak menang di kandangnya. Terakhir pada 2010 lewat Fernando Alonso.
Dalam bahasa Italia yang fasih, Leclrec sembahkan sukses ini buat fans Ferrari.
"Saya beberapa kali membuat kesalahan. Tapi, sangat senang dengan hasil ini. Luar biasa," katanya.
Kemenangan Leclrec pastinya mengubah wajah kompetisi F1 musim ini. Yang tadinya garing karena dominasi Mercedes, kini kembali bergairah.
Terlebih karena para petarung yang mengalahkan Mercedes musim ini adalah para driver muda macam Leclerc dan Max Verstappen (Red Bull).
Sukses Leclerc di Monza salah satu momen terbaik 2019. Itu juga yang membuat pamornya langsung melambung. Ferrari perpanjang kontraknya hingga akhir 2024, sesuatu yang tak pernah dilakukan Ferrari sebelumnya dengan kontrak sepanjang 5 tahun. Gajinya pun naik 3 kali lipat. (rnp)