Anton Ceper Mundur Dari Komisi Teknik IMI Pusat, Ini Curhatannya

Selasa, 17/09/2019 16:33 WIB

mobilinanews (Jakarta) – Anton Chaidir, populer dengan panggilan Ceper, siapa di ajang balap mobil ISSOM yang nggak kenal?

Pada Senin (16/9/2019) petang kemarin tiba-tiba menghubungi mobilinanews. 

“Lagi sibuk, mas.Kalau nggak sibuk, saya mau  ngobrol sebentar nih. Per hari ini, saya resign dari komisi teknik mobil IMI (Pusat), terserah mau ditulis apa enggak” ujar suara Ceper dari telepon selulernya. 

Lalu, ketua tim scrutineering ISSOM di Sentul International Circuit Bogor ini menuturkan alasan mengambil langkah itu.  

“Sebagai pribadi, sebagai seorang petugas, saya menyayangkan adanya kasus seperti itu (Keputusan Tim Panel Banding ISSOM). Kenapa? Karena waktu sidang panel banding kemarin, kesatu, banyak hal janggal yang terjadi. Yang seharusnya terjadi, tapi  tidak terjadi,” ungkapnya.

"Contoh, permasalahan pada camshaft itu yang kita bahas adalah perbedaan luffy ditambah ada grafiran. Tapi yang dicek hanya grafirannya saja. 

Lalu,  masalah intake manipold, kemarin itu memang mereka pernah bertanya secara lisan kepada saya. Tapi hasil intepretasinya dengan saya sangat berbeda. Itu yang sangat saya sesalkan. 

Tapi menurut saya, apabila peraturan di buku merah yang dikeluarkan IMI tidak bisa dijalankan, lebih baik tidak usah dipakai lagi untuk pedoman.

Bagi kita yang bertugas akan sulit. Ini Nomor 39 kena sanksi, tapi poinnya tidak hilang. Hanya karena dinyatakan sejak tahun lalu intake yang dipakai sama dengan di putaran 4 ISSOM lalu. 

Yang saya mau sampaikan, apabila terjadi sesuatu yang kita temukan sekarang, tentu yang sekarang dong yang kita bahas. Bukan membahas masalah yang  kemarin. Bener nggak? 

Tapi, mereka langsung mengambil jalan pintas, kalau menurut saya loh. 

Yang saya sesalkan lagi, ini kan masalah teknik. Yang seharusnya terjadi, ketika kami sebagai yang bertugas mengalami keterbatasan waktu dan alat dalam melakukan pengukuran.
 
Apabila temuan kami kurang atau gak sepaham, tim panel banding harusnya melakukan pengukuran ulang. Bukan berdasarkan opini seseorang atau dua orang atau opini yang lain.

Barang-barang yang dijadikan bukti itu juga masih tersimpan di Sentul, barang bukti tidak dibawa.

Dan faktanya, waktu saya dipanggil tim panel banding kemarin, saya tidak melihat adanya block itu. Saya dipanggil 15 menit, hanya untuk  pasal camshaft, yang lainnya tidak.

Dan, kalau ada petugas yang dianggap salah, logikanya petugasnya kan yang disanksi, jangan Buku Merah IMI yang diabaikan. 

Buku peraturan itu kan seperti UUD, pegangan kita aja bisa digoyang dan dirubah, atau apalah bahasanya. Itu menurut saya, kurang sepaham.

Kalau pedoman kita buku peraturan, ya itu harus jalan. Bukan berarti gak bisa fleksibel, menurut saya yang di buku harus dijalankan. 

Mestinya sebagai petugas kalau dianggap salah, teguran keras atau apalah saya lebih terima. Jangan kemudian terkesan nanti bagi privateer, hukum itu tajam ke bawah tumpul ke atas.

Sangat naif dan saya kecewa sekali. Karena kemarin yang bongkar kan juga banyak dari teman-teman 
komisi teknik (IMI Pusat). 

Otomatis saya minta bantuan ke mereka dong, karena keterbatasan SDM, yang pasti udah tahu skill dan kapabilitasnya. 

Mereka bilang nggak sejalan, ya mau apa dikata, saya tentu ikut saja. Masak masih meragukan mereka? 

Makanya, mau siapa pun yang bertugas, akan mengalami kendala yang sama dan itu-itu saja. 

Bakal tu itu aja kendalanya. Siapa pun yang bertugas, kalau Buku Merah tidak dijadikan Undang Undang Dasarnya, akan menghadapi masalah yang sama. 

Udah parah mah yang kali ini. Di luar batas saya. Kalau kinerja dengan seperti ini, kita mau berpegangan dengan apa?" (hilary) 

TERKINI
Dewan Tiongkok dan Periklindo Komitmen Memperkuat Industri Kendaraan Listrik di Indonesia MOU PT International Chemical Industry dan PT Senzo Feinmetal Perkuat Orbit Triton Untuk Efisiensi Kerja Industri Hadirkan Gaya Berkelas, Vespa Rilis Vespa Primavera dan Vespa Sprint 2024 Terbaru! Kontribusi Jaga Keberlanjutan, PEVS 2024 Bawa Semangat Net Zero Emission 2060