Shell Ajak Mahasiswa Atasi Solusi Tantangan Energi Masa Depan

Minggu, 29/09/2019 00:51 WIB

mobilinanews (Malang) – Sejalan pertumbuhan populasi dunia serta kepemilikan kendaraan yang semakin meningkat, dunia memerlukan lebih banyak energi serta inovasi teknologi untuk memenuhi kebutuhan menghadapi tantangan energi yang ada saat ini dan di masa depan.

Sebagai perusahaan energi dunia, Shell memiliki komitmen memenuhi kebutuhan global akan energi dengan cara yang bertanggung jawab secara sosial, lingkungan dan ekonomi melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk akademisi dan generasi muda.

Dalam rangkaian acara Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2019 yang diselenggarakan di Universitas Negeri Malang, 24 – 28 September 2019, Shell sebagai salah satu sponsor memberikan wawasan mengenai pentingnya teknologi terdepan yang inovatif sebagai upaya mencari solusi energi masa depan.

Bambang Wahyudi, Vice President Technical PT Shell Indonesia menjadi pembicara utama dalam seminar yang diselenggarakan pada 28 September tersebut dengan mengangkat topik “Tribologi & Efisiensi Energi”.

Bambang menjelaskan dalam paparannya penerapan tribologi atau penerapan ilmu dan teknologi yang terkait dengan gesekan, keausan, dan pelumasan yang benar.

Serta pemilihan base oil dan additive mendapatkan formulasi pelumas yang seimbang dengan menerapkan kaidah-kaidah tribologi tepat dapat menghasilkan efisiensi energi.

“Pelumas merupakan faktor sangat penting bagi mesin, termasuk mesin kendaraan. Selain dapat mengurangi gesekan, pelumas juga berfungsi melindungi mesin terhadap keausan," ujar Bambang.

Untuk menghasilkan pelumas yang baik, lanjutnya, diperlukan pengetahuan mengenai sifat fisik dan kimia utama pelumas yang sangat berpengaruh terhadap unjuk kerja komponen-komponen pada suatu equipment/mesin.

Proses ini juga menjadi tahapan penting dalam pengembangan produk pelumas berkualitas yang dapat menghasilkan efisiensi energi.

Sementara itu Dr. Oyong Novareza, Ketua Jurusan Teknik Industri, Universitas Brawijaya dalam presentasinya menyampaikan, Tribologi memegang peranan penting dalam proses manufaktur suku cadang kendaraan hemat energi.

Rekayasa di bidang tribologi dapat menghasilkan produk yang lebih bersih, yang dapat mengurangi penggunaan energi secara signifikan. 

Tak kurang dari 100 mahasiswa dan akademisi  menghadiri acara seminar yang membahas dua pokok bahasan penting yaitu Penerapan Tribologi dalam Industri dan Peran Tribologi untuk mobilitas masa depan.

Dalam proses pengembangan kendaraan yang ramah lingkungan, tribologi menjadi salah satu elemen penting.

Bambang lebih jauh menjelaskan bahwa penerapan tribologi secara tepat dan cermat tidak hanya menghasilkan efisiensi energi namun juga dapat memberikan dampak positif secara ekonomi.

Hal ini dibuktikan dalam sebuah laporan dari JOST Report  (1981) berjudul “Energy Savings Through Tribology”.

Dalam laporan tersebut dipaparkan beberapa dampak positif penerapan Tribologi secara ekonomi, antara lain pengurangan biaya manpower, pemeliharaan mesin dan penggantian pelumas, juga kerugian lainnya akibat gangguan mesin.

Selain itu, penerapan Tribologi juga diproyeksi dapat memberikan penghematan negara berdasarkan PDB (Produk Domestik Bruto) yang cukup signifikan untuk mengurangi kerugian effisiensi akibat gesekan dan keausan di sektor industri.

“Melalui seminar ini, kami berharap lebih banyak pihak memahami manfaat dari aplikasi tribologi untuk melahirkan inovasi teknologi yang memberikan manfaat bagi semua, khususnya dalam hal efisiensi energi terutama menyongsong Era Revolusi Industri 4.0,” papar Bambang.(bs)

 

TERKINI
Hyundai Ajak Pemilik IONIQ 5 dan IONIQ 6 Lakukan Pembaruan Software Bermasalah, Menjamin Keamanan Konsumen Mazda Indonesia Resmi Buka Diler Baru di Jemursari, Surabaya, Ini Fasilitas Unggulannya PEVS 2024 : NETA Raih Penghargaan Favourite Car Brand Launch, Ini Strategi Yang Diterapkan MMKSI Merelokasi Diler Mitsubishi Motors SUN Malang Kota, Kini Lebih Lengkap dan Nyaman