Suzuki Tegaskan Inden All New Jimny Masih Panjang

Senin, 30/09/2019 13:30 WIB

mobilinanews (Cisauk) – Euforia mini SUV legendaris New Suzuki Jimny terus berlanjut. Setelah sebelumnya diperkenalkan kembali di ajang GIIAS 2019 lalu. 

Imbasnya, akibat peminat yang membludak, inden New Suzuki Jimny mengular sampai dua tahun. Kabar terkini, jika pesan sekarang calon konsumen harus menunggunya hingga 3-4 tahun. Wow!

Dalam beberapa kesempatan, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) kembali menegaskan bahwa inden All New Jimny masih panjang.

“Inden Jimny sudah pasti panjang, bahkan di beberapa daerah bisa lebih dari 3-4 tahun,” tegas Donny Saputra, 4W Marketing Director PT SIS di sela media test drive All New Jimny di Sirkuit Off Road Pagedangan Cisauk, Tangerang (30/9/2019). 

Menurutnya, Indonesia hanya kebagian kuota 50 unit saja per bulan dari pabriknya di Jepang. Pada kesempatan sebelumnya, Donny menyebut animo yang sangat besar untuk New Jimny mampu mencatatkan angka inden mencapai 6.000 unit. 

“Kuota cuma 50 per bulan, masing-masing dealer dapat satu unit, itu pun minus tiga dealer yang engga kebagian. Jadi kami gilir tiap bulan ada tiga dealer yang engga kebagian,” ungkap Donny.

“Kami sudah beritahukan ke dealer supaya jangan terima inden dulu, nanti di bulan Mei 2020 akan kami review lagi soal inden ini,” tegasnya. 

Pada kesempatan sebelumnya, Donny juga menyebut sebagai antisipasi, selain kuota dapat ditambah, Pabrik Suzuki di Cikarang ingin diperjuangkan jadi basis produksi. Karena permintaan New Jimny di Indonesia terbilang tinggi. 

Kabarnya, untuk internal Indomobil sendiri belum dapat jatah, karena mengutamakan permintaan konsumen terlebih dahulu. 

All New Jimny memang fenomenal. (anto)

TERKINI
Dewan Tiongkok dan Periklindo Komitmen Memperkuat Industri Kendaraan Listrik di Indonesia MOU PT International Chemical Industry dan PT Senzo Feinmetal Perkuat Orbit Triton Untuk Efisiensi Kerja Industri Hadirkan Gaya Berkelas, Vespa Rilis Vespa Primavera dan Vespa Sprint 2024 Terbaru! Kontribusi Jaga Keberlanjutan, PEVS 2024 Bawa Semangat Net Zero Emission 2060