Kamis, 03/10/2019 20:31 WIB
mobilinanews (Thailand) - Mengganti chief crew jadi jalan terakhir Valentino Rossi untuk mencuat kembali ke papan atas MotoGP.
Musim depan penentuan, ia pensiun atau masih layak tarung dalam usia 41 tahun.
Isu panas beredar jelang GP Thailand akhir pekan ini. Rossi, dikabarkan memecat Silvano Galbusera yang sejak awal musim 2014 menjadi kepala mekaniknya.
Satu hal yang sebenarnya tak mengejutkan karena sinar The Doctor memang tak sebaik kepala mekanik sebelumnya, sang legenda Jeremy Burgess.
Menyala Abang Sean! WRT 31 Menang Gemilang di Imola, Bekuk Valentino Rossi di Kandangnya!
WorldSSP300 Assen 2024 : Pembalap Binaan Yamaha, Aldi Satya Mahendra Ingin Mengulang Kenangan Manis
6 Hours of Imola 2024 : Ada BoP Buat Tim Lain, Namun Sean Gelael dan Team WRT Lebih Inginkan Strategi Bagus
Musim 2015, sentuhan teknis Galbusera memang sempat mengantar Rossi bersaing di kejuaraan dunia. Tapi, selepas itu, reputasinya benar-benar melemah.
Sejak GP Belanda 2017, misalnya, Rossi tak pernah lagi juara seri. Dan, tahun ini hanya sekali ia naik podium.
Ada tiga kandidat pengganti Galbusera. Calon paling kuat adalah Davide Munoz.
Teknisi Spanyol itu bukan orang baru di kubu Rossi, karena yang bersangkutan adalah figur sentral dalam tim milik Rossi, Sky VR46, di kancah Moto2.
Munoz juga sempat menangani Maverick Vinales yang saat ini jadi rekan setim Rossi di Yamaha.
Il Dottore masih punya sisa kontrak setahun lagi dengan Yamaha, hingga akhir 2020.
Ia sendiri sudah tegaskan, hasil pada 2020 akan menentukan apakah masih lanjut mengaspal atau pensiun.
"Kita lihat apakah masih kompetitif atai tidak," kata Rossi.
Di sisi lain, pembalap muda Fabio Quartararo sudah digadang-gadang naik ke tim utama jika Rossi pensiun.
Akan seperti apa skenario berikutnya sangat bergantung pada kinerja Munoz di sepanjang 2020. (rnp)
Keyword : MotoGP 2019 GP Thailand Valentino Rossi Yamaha