Kamis, 31/10/2019 21:22 WIB
mobilinanews (Malaysia) - Posisi runner up MotoGP 2019 sudah milik Andrea Dovizioso, tiga tahun beruntun di nomor 2 sejak 2017.
Tapi, tugas belum selesai karena tersisa satu trofi, kejuaraan tim 2019, bersaing dengan para joki Honda. Kalaupun diraih, Dovi mengaku tak bangga sebagai rider Ducati.
Saat ini ia dan Danilo Petrucci secara bersama-sama mengumpulkan poin 409. Dovi meraih 240 dan Petrucci 169. Lawannya di Repsol Honda mengoleksi total poin 408.
"Selisih hanya 1 poin. Kami raih berdua sementara mereka raih hanya dari Marc (Marquez) sendirian. Dua lawan satu. Ini bukan hal yang bisa saya banggakan di Ducati," kata rider Italia yang juga pernah di Repsol Honda musim 2008-2011 itu.
PEVS 2024 : Motor Listrik Gesits untuk Semua, Cicilan Ringan dan Nggak Pake Uang Muka
PEVS 2024: Keeway EV Hadirkan 5 Model Terbaru dengan Subsidi Besar, Awas Jangan Sampai Lolos
Perluas Jaringan Pasar, Chery Akhirnya Resmi Buka Dealer di Karawang Jawa Barat
Ya, memang jomplang. Marquez berjuang sendirian membela timnya dengan perolehan 375 poin dan sebentar lagi bisa mencatatkan rekor poin terbanyak (melampaui rekor 383 milik Lorenzo musim 2010) dalam semusim.
Teammate Marquez, Jorge Lorenzo, hanya menyumbang 23 angka. Sisanya milik tester Stefan Bradl.
Memasuki GP Malaysia pekan ini Dovi tak terlalu optimis meski juara pada 2016 dan 2017, sedangkan 2018 di posisi 6. Sejak paroh kedua musim 2019, katanya, Ducati tak lagi sekompetitif sebelumnya.
Sejak kemenangan spektakular melawan Marquez di GP Austria, Dovi tak lagi juara pada 6 race sesudahnya. Naik podium pun hanya dua kali, di Aragon dan Jepang.
"Motor kami kalah kencang, itu realitas. Bahwa saya meraih gelar runner up sebelum kompetisi berakhir, itu positif. Tapi, yang terjadi pada kejuaraan team membuat saya sama sekali tak bangga."
Meski demikian Dovi wajib tetap berjibaku maksimal untuk mempertahankan keunggulan itu, meskipun 1 angka saja dalam dua partai terakhir di Malaysia dan Valencia.
Trofi kejuaraan tim bisa jadi hiburan buat Ducati, meskipun buat Dovi sebagai pembalapnya tidak akan membanggakan.
Perjuangan Dovi dan Petrucci pada akhir pekan ini akan menentukan seberapa berat atau ringan perjuangan terakhir di Valencia. (rnp)