Sabtu, 02/11/2019 10:18 WIB
mobilinanews (Surabaya) - Putaran 5 kejurnas balap motor Oneprix Championship yang akan digelar di sirkuit Bung Tomo Surabaya, 9-10 November depan akan menghadirkan persaingan ketat di kelas Expert.
Sebelum putaran 4, praktis persaingan ke tangga juara umum kelas Expert hanya milik duo Astra Motor Racing Team Jogja : Afridza Syah Munandar dan Fitriansyah Kete.
Namun usai putaran 4 di Sentul International Karting Circuit,Bogor, 12-13 Oktober lalu, konstelasi persaingan berubah menjadi Kete, Afridza dan Reynaldi Pradana (Yamaha Aditama Berau Kaltim).
Alasannya raihan ketiganya makin rapat. Kete dengan 112, Afridza 107 dan Rere (sapaan Reynaldi) 102. Mereka menempati peringkat tiga besar klasemen sementara kelas Expert.
Laba Bersih Astra Otoparts Tembus Rp475,0 Miliar Di Kuartal I 2024
Innova Zenix Hybrid: Unggulkan Sektor Performa, Safety, Efisien dan Teknologi Canggih
Sambangi Tempat Bersejarah, Wahana Makmur Sejati Ajak Media City Touring Pakai Honda Stylo
Di atas kertas, duo ART Jogja memiliki peluang lebih besar. Selain secara poin leading, performance Kete dan Afridza juga paling konsisten.
Kete meski baru sekali memenangi P1, tapi tercatat 4 kali dia menempati podium kedua. Sedang Afridza tak kalah mentereng dengan 4 kali P1 dan sekali runner up.
Dukungan tim ART terutama untuk penyiapan kendaraan dan tangan dingin Mlethiz untuk urusan dapur pacu juga ikut berperan.
Kete atau Afridza? Nanti mobilinanews akan membuat artikel analisa secara tersendiri untuk itu.
Yang utama, tentu keduanya atas instruksi tim akan berusaha secara maksimal agar gelar juara menjadi milik ART Jogja. Artinya, dimungkinkan ada team order di tim yang dikomandani Rudi "Batman" Hadinata tersebut.
Lalu, bagaimana Rere? Pembalap asal Tangerang Selatan namun memperkuat tim asal Berau, Kalimantan Timur ini juga memiliki peluang menggondol gelar perdana di ajang Oneprix Championship.
Hanya saja, perjuangan putra om Chiok ini harus lebih ekstra. Rere dituntut menjadi juara 1 pada 2 race yang akan dihelat di trek berkarakter high speed dan membutuhkan power sedikit lebih besar dari sirkuit Sentul kecil.
Itu pun, dengan catatan duo ART Jogja finish di luar 3 besar. Wah, perlu effort lebih ya
Bagaimana dengan Syamsul Arifin, Dicky Ersa, Rafid Topan, Richard Taroreh, Faisal Baharudin, Wilman Hammar dan Boy Arby Febri yang berada di jalur 10 besar?
Bakal tetap menarik persaingan bagi mereka. Pasalnya, bisa menjadi juara putaran penutup adalah sebuah gengsi tersendiri. (bs)