Jokowi Minta Ekspor Otomotif Digeber, Pabrikan Tagih Balik Hal Ini ke Presiden

Senin, 16/12/2019 15:30 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Pemerintah Indonesia melalui Presiden Joko Widodo meminta pabrikan otomotif bisa menggeber ekspor kendaraan utuh (CBU) ke negara-negara tetangga. Bahkan Jokowi menargetkan di tahun 2024, sebanyak 1 juta kendaraan bisa diekspor.

Menanggapi hal tersebut, beberapa pabrikan otomotif juga menyambut baik target yang dicanangkan oleh Presiden. Namun, mereka juga meminta dukungan pemerintah untuk mempermudah investasi sehingga pabrikan otomotif juga bisa ngebut dalam menambah kapasitas produksi.

Hal ini disampaikan oleh Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Ernando Demily saat ceremony ekspor perdana Isuzu Traga, Kamis (12/12) lalu di Karawang, Jawa Barat.

"Tentunya kita tetap optimis, itu pesan Presiden. Sebenarnya kami yakin kita bisa, tapi tentunya bukan tanggung jawab kami (Isuzu) saja tapi seluruh stakeholder. Termasuk pemerintah juga, salah satunya kemudahan investasi di Indonesia. Dan ini PR bagi pemerintah agar mempermudah investasi," kata Ernando.

Lebih lanjut, Ernando menambahkan bahwa untuk melakukan ekspor perdana Isuzu Traga ini, pihak Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) harus menggelontorkan investasi sebesar Rp 80 Milyar. "Investasi kita Rp 80 Milyar untuk tambahan ekspor ini," sambungnya.

Sementara itu, pabrik Isuzu di Karawang memiliki kapasitas produksi sebesar 80 ribu unit per tahun. Namun saat ini kapasitas yang terpasang adalah 52 ribu unit per tahun. (adr)

TERKINI
Spesifikasi Nissan Magnite: SUV Kompak yang Bikin Honda HRV Kehabisan Napas! Perluas Jaringan Pasar, Chery Akhirnya Resmi Buka Dealer di Karawang Jawa Barat Komunitas Pengendara Kendaraan Listrik dan Keseruan Parade di PEVS 2024 BYD Resmi Meluncurkan Sea Lion 07: SUV Pesaing Tesla Model Y