Bos APM Dan Industri Pendukung Bicara Pameran Akbar Otomotif Tahun Depan

Minggu, 30/08/2015 08:05 WIB

mobilinanews (Serpong) - Pelaksanaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) dan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2015 yang dilakukan bersamaan (20-30 Agustus) tentunya membuahkan catatan bagi para peserta pameran. Baik Agen Pemegang Merek (APM) ataupun produk pendukung otomotif lainnya.

"Secara fasilitas, gedung International Convention Exhibition (ICE) lebih representatif dibandingkan tempat pameran sebelumnya. Fasilitas parkir yang luas hingga atap yang tinggi menjadi salah satu kelebihan yang dimiliki. Tahun depan sekiranya tetap ada 2 pemeran dengan 2 penyelenggara berbeda, idealnya ada jarak 6 bulan waktu pelaksanaan,” ujar Davy Tuilan, Deputy 4W Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales kepada mobilinanews.

Lalu Davy menambahkan, jika memungkinkan kedua pameran tahun depan bisa  dilaksanakan di ICE. Menurutnya, gedung di BSD City itu sangat representatif untuk sebuah pameran internasional.

iims.jpg" alt="da" title="vi" width="500" height="375" />

Lain halnya dengan yang diutarakan Intan Vidiasari, Head of Public Relation Departement PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB). Ia sepakat jika ICE terbilang ideal untuk sebuah perhelatan otomotif skala internasional.  Namun tetap ada beberapa hal yang menjadi catatan, salah satunya fasilitas stand makanan.

"Agak terkendala juga ketika mau ajak keluarga ngemil ataupun makan besar. Spot stand jajanan yang tersedia hanya bisa dibeli dengan debit card dan hanya dari 1 bank. Idealnya, tahun depan tetap ada pusat jajanan yang bisa dibeli secara cash atau bekerjasama dengan lebih dari 2 bank berbeda,” ungkap Intan.

Jika tahun depan tetap akan ada 2 pameran, salah satu pelaksanaan pameran bisa menyajikan suatu hal yang berbeda satu sama lain. Principal hanya menganggarkan satu kali pendanaan untuk pameran otomotif. Jika ada 2 berarti anggaran harus terbagi. Akan lain cerita jika salah satunya berbeda total dan segment target pasar yang tidak sama," papar Intan.

Bagi APM, jika ada 2 pameran besar disarankan bisa dilaksanakan dengan jeda satu semester (6 bulan). Bila dilaksanakan dalam waktu berdekatan sekalipun tidak berbarengan, APM tetap akan kesulitan khususnya dalam penetapan konsep serta target-target yang ingin dicapai.

Kesulitan lebih dirasakan bagi pelaku bisnis produsen produk pendukung otomotif. Kondisi keuangan yang tidak sebesar anggaran APM, menjadi salah satu alasan utama, untuk harus memilih salah satu pameran jika tahun depan akan tetap ada 2 pameran akbar otomotif.

"Tahun ini anggaran jauh lebih besar dengan target pendapatan yang siap merugi. Tahun lalu kami bisa mendapatkan berimbang antara anggaran pelaksanaan pameran dengan hasil penjualan karena pengunjung terfokus pada satu pameran saja. Karena konsentrasi massa terpecah, otomatis pendapatan pun kurang optimal," ungkap direktur produk lampu after market yang turut serta di  GIIAS dan IIMS.

"Pameran otomotif akbar jika dilaksanakan 2 kali selain anggaran, persiapan SDM juga jadi berlipat. Karena idealnya dalam mengadakan pameran harus total baik dari konsep hingga pelayanan. Hal ini sejalan dengan motto kami, You Deserve The Best," papar Linda Widjaja Vice President PT VKOOL Indo Lestari.

Secara umum, kedua pameran GIIAS dan IIMS sama-sama menjadi barometer maju dan berkembangnya industri otomotif di tanah air.

Kita lihat saja nanti.

TERKINI
Begini Cara Mudah Melihat Kampas Rem Lewat Indikator Motor, Simak Tata Caranya! Spesifikasi Nissan Magnite: SUV Kompak yang Bikin Honda HRV Kehabisan Napas! Komunitas Pengendara Kendaraan Listrik dan Keseruan Parade di PEVS 2024 AC Mobil Tidak Dingin, Coba Lakukan 6 Cara Ini Agar Temperatur Suhu Dalam Mobil Tetap Stabil!