Perubahan Desain Revitalisasi Monas Ditengarai Untuk Paddock Formula E

Jum'at, 31/01/2020 21:50 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Polemik revitalisasi kawasan Monas terus berkembang, dan terkesan menjadi liar.

Revitalisasi Monas yang sempat disayembarakan dan menghasilkan pemenang, ternyata kemudian desain yang menang tersebut dilakukan perubahan tanpa dikonsultasikan dengan arsitek Monas.

Kementerian Sekretariat Negara mengaku ada perubahan desain revitalisasi Monas dari hasil sayembara.

Arsitektur pemenang sayembara mengakui adanya perubahan, tapi ia juga mengaku tak ikut dalam proses perubahan desain.

"Saya nggak terlalu detail tahu karena memang kan kami nggak ikut di akhir tahun yang lalu. Jadi sebenarnya kalau untuk mengomentari itu, saya nggak bisa sebetulnya. Saya nggak tahu secara detail perubahannya seperti apa," ucap Deddy Wahjudi, arsitek revitalisasi Monas.

Namun, setelah melihat pelaksanaan revitalisasi, ada perubahan bentuk Monas bagian selatan yang saat ini sedang dikerjakan. Ada pelebaran di sisi perkerasan.

"Tapi saya melihat, kelihatannya memang ada pelebaran di sisi plaza itu, selatan, utara, barat, timur," ucap Deddy.

Menurut Deddy, dia mempertahankan perkerasan yang sudah ada sehingga tidak merusak area hijau yang ada di Monas.

"Jadi tetap mengikuti fungsi baru seperti station, gate-nya, fungsi plaza aspirasi, ada plaza seni budaya, itu semua kebijakan kami dalam desain itu, adalah membangun yang baru di atas perkerasan yang sudah ada," terang Deddy.

Deddy pun mengaku akan mempertahankan pohon yang sudah ada. Dia setuju jika ada perubahan, tapi tidak menebang pohon.

"Iya, saya nggak tahu detail ya, tapi kalau secara samar sih penebangan sisi selatan, pelebaran sisi selatan yang mengenai pohon. Tapi kalo kami di sana, dalam pengambilan keputusan bisa menyarankan bahwa biar aja plaza melebar tapi pohon-pohonnya tetap dipertahankan," tambah Deddy.

Deddy mengaku tidak ada kesepakatan dia akan dilibatkan dalam pengembangan desain sebelum proyek dimulai. 

Tapi kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi pemerintah untuk melibatkan arsitek pemenang sayembara untuk ikut merumuskan perubahan.

"Jadi mungkin juga harus ada perubahan aturan ketika sayembara dilakukan, dengan secara langsung memang pemenang dilibatkan dalam pengembangan," kata Deddy.

Sebelumnya, Kemensetneg mengatakan hasil desain pemenang sayembara berbeda dengan detail engineering design (DED) yang menjadi panduan revitalisasi Monas sekarang. 

Desain pemenang lomba disebut memiliki konsep konservasi terhadap alam.

"Jauh berbeda, pemenang hasil desain pemenang sayembara itu berbeda dengan DED yang menjadi dasar pembangunan sekarang ini," kata Setya Utama, Sekretaris Kemensetneg kepada media.

Setya lantas membeberkan contoh perbedaan desain hasil sayembara dengan desain revitalisasi Monas saat ini. 

Salah satunya beton yang melebar sehingga memotong pohon-pohon.

"Berbeda jauh, karena sayembara itu di sana saya masih ingat betul tidak ada kemudian beton membeton, melebar ke kanan kiri sehingga harus mencabut atau memotong pohon-pohon, nggak ada," lanjut Setya.

 "Jadi memang kan diwajibkan untuk membuat plaza upacara, setiap peserta sayembara diwajibkan untuk membuat itu tetapi dalam desainnya nggak ada kemudian melebar ke kanan kiri, hanya persis yang di-conblock itu," ujar dia.

Makanya kemudian rumour bahwa sengaja ada pelebaran, penebangan pohon hingga pembetonan tersebut untuk kepentingan paddock balap Formula E yang rencananya dihelat 6 Juni di kawasan Monas.

Seorang mantan pereli kawakan menyebut revitalisasi itu lebih untuk kepentingan balap mobil listrik yang dihelat Pemda DKI dan menghamburkan dana APBD hingga sekitar Rp 1,7 triliun.

Sebuah anggaran yang fantastik untuk sebuah balapan baru, nyaris tak ada bunyinya karena memakai mesin listrik dan selama ini hanya digelar di kota/negara maju serta kaya seperti New York, Monte Carlo dan Jeddah, Saudi Arabia.

Kita tunggu update berikutnya. (detik, fadil)

TERKINI
Adrian Newey Ternyata Bukan Pindah ke Ferrari atau Mercedes, Tapi Tim Ini Bakal Menampungnya Spesifikasi Seres E1, Peraih Penghargaan Most Affordable EV Car dalam PEVS 2024 Mengesankan, Xiaomi Tunjukkan Inovasi Proses Produksi Mobil Listrik SU7 Setiap 76 Detik Sekali Hyundai dan Grab Salurkan Alat Bantu Gerak dan Kursi Roda Kepada Penyandang Disabilitas