F1 2020: Ganti Modus, Red Bull Mainkan Serangan Bertubi

Kamis, 06/02/2020 12:39 WIB

mobilinanews (Inggris) - Kolaborasi segi tiga Red Bull - Honda - Max Verstappen membuahkan 3 kemenangan di 2019. Terbilang sukses besar.  Ini tahun perdana Honda bersama tim sekaligus kemenangan perdana mereka di era mesin hybrid (sejak 2014) yang dikuasai Mercedes.

Tiga P1 itu diraih Verstappen di paro kedua musim kompetisi 2019. Tak lain berkat pengembangan mesin yang dilakukan Honda sejak pertengahan musim. Red Bull dan Verstappen sampai rela dipenalti dengan start dari belakang, semata agar Honda punya kesempatan menjajal power unit barunya.

Kebetulan tak ada regulasi teknis penting yang diberlakukan pada 2020, karena perubahan radikal F1 akan dimulai pada 2021. Dengan begitu kekuatan Honda yang mumpuni di akhir 2019 bisa terus dibawa ke musim 2020. 

"Itu keuntungan tersendiri yang harus kami maksimalkan. Jarak kami dengan Mercedes sudah sangat dekat," ucap Verstappen yang berambisi meraih gelar dunia musim 2020 sekaligus memecahkan rekor juara dunia F1 termuda yang saat ini dipegang Sebastian Vettel.

Ambisi dan keyakinan sama diapungkan Team Principal Christian Horner. Kombinasi Honda dan Verstappen di dalam kokpit, katanya, menyimpan potensi besar menjadi lawan utama Mercedes - Lewis Hamiltoni.

"Tahun ini kami berada dalam posisi tepat untuk melawan Mercedes. Kekuatan sudah seimbang. Semua model mesin yang dikembangkan Honda tahun lalu membuahkan hasil," ujar Horner berapi-api sembari menambahkan sasis yang disediakan timnya juga sudah cocok menggendong mesin Honda.

Karena itu, lanjutnya, manajemen tim memaksimalkan semua aspek untuk mewujudkan target. Selain teknis, stabilitas dan dinamika tim secara keseluruhan pun dibangun untuk jangka panjang. Termasuk posisi staf teknis dan perpanjangan kontrak Verstappen hingga 2023. Dengan begitu semuanya bisa fokus.

Sasaran tembak adalah Mercedes tak lain karena mereka juara bertahan dan menurut Horner masih jadi favorit tahun ini. Dengan kata lain mereka sudah sangat yakin unggul atas Ferrari yang juga menjadikan Mercedes sebagai sasaran.

Genderang perang sudah ditabuh Red Bull. Verstappen on fire dan penuh percaya diri. Tim mendukung dan memfasiltasi semua yang dibutuhkan.Termasuk mengubah modus operandi tim.

Kalau sebelumnya mereka tak langsung gaspol di awal musim, maka kali ini  serangan bertubi harus dilakukan sejak awal. Full acttacking macam di sepakbola. Selain sebagai upaya merusak dominasi Mercedes sejak dini, strategi itu dipasang untuk menjaga semangat tarung dan kepercayaan diri Verstappen di lintasan.

Alasan lain adalah untuk mengikat Honda terus berada di kancah F1. Maklum kontrak Honda sebagai pemasok mesin Red Bull hanya untuk masa 2019 dan 2020. Ada isu mereka akan cabut dari F1 jika regulasi radikal musim 2021 tak cocok dengan selera Jepang. Nah, jika Verstappen jadi juara dunia 2020, maka ada harapan Red Bull meneruskan sinerji dengan Honda. Tak perlu pusing memikirkan mesin lain yang belum tentu cocok dan kompetitif. (rnp)

 

 

TERKINI
PEVS 2024 : Neta V-II Meluncur, Janjikan Kenyamanan Lebih dengan Banderol Harga Cuma Rp200 Jutaan Planet Ban Hadirkan Kampanye Keberlanjutan Industri Otomotif Dalam Bisnis! Chery OMODA E5 Punya Fitur Car Link O, Berikan Kenyamanan Lebih Pada Mobil! Maksimalkan Layanan Untuk Konsumen, Ban Goodyear Kini Hadir di Bengkel B-Quik