MotoGP 2020: Turun Pamor ke Skuad Satelit, Ini Alasan Valentino Rossi

Kamis, 06/02/2020 19:07 WIB

mobilinanews (Malaysia) - Tim Yamaha baru saja luncurkan besutan terbaru mereka, M1 spek 2020 di Sirkiut Sepang, Malaysia. Tak banyak perubahan pada livery-nya. Selain jeroan mesin yang berubah, daya tarik lain adalah hadirnya Jorge Lorenzo dan bakal turunnya kasta The Doctor.

Yamaha mengoprek banyak area teknis menghadapi musim 2020 agar kembali ke posisi puncak. Namun, seperti apa aplikasinya hanya bisa dilihat setelah duet Valentino Rossi dan Maverick Vinales membesutnya dalam tes pra musim (Malaysia dan Qatar) dan selanjutnya gaspol di seri pembuka GP Qatar.

Rossi dan Vinales sepakat menyebut hal positif dengan kehadiran Lorenzo sebagai test rider. Mereka yakin pengalaman Lorenzo di atas M1 akan membuahkan masukan penting buat tim. Apalagi ia didampingi Silvano Galbusera yang selam ini menjadi chief mechanic Rossi.

Seperti biasanya, dalam acara seperti ini Rossi selalu menjadi pusat perhatian. Kali ini ia disorot karena sudah pasti keluar dari skuad pabrikan pada musim 2021, digantikan talenta muda Fabio Quartararo.

The Doctor pun kembali melemparkan alasannya mengapa tampak legowo menjadi pembalap satelit nantinya.

"Karena pada dasarnya tak ada yang berubah," tegasnya.

Maksudnya, meskipun nantinya kalau jadi gabung dengan tim Petronas Yamaha Srt (menggantikan Quartararo), ia tetap dalam status pembalap pabrikan Yamaha di bawah kotrak langsung dengan Yamaha. Bukan dengan dengan tim Petronas sehingga pada dasarnya ia tetap saja berada di barisan pabrikan.

"Itu bukan masalah karena target utama saya untuk 2021 adalah tetap balapan di MotoGP. Saya minta dukungan teknis kepada Yamaha jika saya ingin lanjut pada 2021 dan mereka bilang yes."

Ia ajukan syarat itu karena ia tak ingin balapan jika tidak kompetitif. Status dan fasilitas pabrikan adalah salah satu jalan agar bisa bersaing.

"Untuk bertahan di barisan atas olahraga apapun, Anda butuh upaya maksimum di semua aspek. Terutama sekali ketika usia Anda sudah tak terbilang muda, apalagi di era modern MotoGP saat ini," imbuh rider Italia yang kini berusia 41 tahun.

Hal itu katanya hanya bisa didapatkan jika punya motivasi dan menikmati apa yang dijalani, dan hasil positif adalah bagian yang tak terpisahkan. Jika hasilnya tak positif maka pensiun adalah jalan terakhir. Nah, jika masih berbekal motor pabrikan, kemungkinannya bersaing masih terbuka.

Semua itu tentu masih bisa ia nikmati meski nantinya berkompetisi atas nama tim Petronas Yamaha. Ia tak ingin disebut turun pamor karena dari segi fasilitas memang tak ada yang berubah. Terlebih lagi, Petronas Yamaha bukanlah tim yang bisa dikesampingkan.

"Kami punya tim fantastis sekelas Petronas yang tahun lalu telah membuktikan kemampuan berkompetisi di level atas. Jadi, sekali lagi, pada akhirnya tak banyak yang berubah," katanya. (rnp)

 

 

 

 

 

TERKINI
Spesifikasi Nissan Magnite: SUV Kompak yang Bikin Honda HRV Kehabisan Napas! Perluas Jaringan Pasar, Chery Akhirnya Resmi Buka Dealer di Karawang Jawa Barat Komunitas Pengendara Kendaraan Listrik dan Keseruan Parade di PEVS 2024 BYD Resmi Meluncurkan Sea Lion 07: SUV Pesaing Tesla Model Y