Sabtu, 15/02/2020 21:55 WIB
mobilinanews (Malaysia) - Kualitas motor berubah, target berubah, maka Fabio Quartararo pun mengubah cara kerjanya di lintasan MotoGP 2020.
Ia akan mencurahkan perhatian pada race pace demi meraih kemenangan seri. Lho, kenapa bukan juara dunia?
Pembalap tim Petronas Yamaha Srt itu sudah sangat yakin dengan kecepatannya pada single lap. Terbukti tahun lalu acap meraih posisi start di depan, 6 di antaranya malah pole position.
Tahun ini pun ia yakin akan kuat di bagian tersebut. Contoh terakhir adalah hasil tes resmi 3 hari di Sepang, Malaysia. Setiap hari ia tercepat, termasuk saat membesut Yamaha YZR-M1 versi terbaru.
GESITS Kembangkan Teknologi Motor Listrik Baru Bersama IBC dan Hyundai Kefico
Motor Benelli Leoncino 250 Dijual Nyaris Seharga Motor 155 Cc, Harga Mulai Rp30 Jutaan!
Begini Cara Mudah Melihat Kampas Rem Lewat Indikator Motor, Simak Tata Caranya!
Meski masih merasa lebih nyaman di atas M1 2019 ketimbang motor saat ini yang full spesifikasi pabrikan, rider muda Perancis itu bilang tak ingin lagi terlalu fokus pada speed semata.
Saatnya fokus pada race pace, yang tak hanya cepat tapi konsisten dalam jumlah putaran yang banyak.
"Tahun lalu saya lemah di situ. Saya sudah punya pengalaman dan banyak belajar. Ingin fokus di situ, karena dalam satu lap kami sudah kuat," kata Quartararo yang musim lalu memang beberapa kali keteter di lap-lap akhir atau bahkan di pertengahan lomba meski start dari posisi depan.
Hanya dengan cara itu ia bisa meraih kemenangan tahun ini atau setidaknya lebih banyak podium dari tahun lalu (7). Ya, hanya itu targetnya. Bukan merebut gelar dunia meski ia salah satu yang diprediksi sebagai penantang kuat musim ini.
Entah merendah atau tak ingin gegabah memancang target, rider berumur 20 tahun ini merasa belum tiba waktunya duel berebut gelar juara MotoGP.
"Target saya sebanyak mungkin finish di posisi podium. Saya tak ingin bilang siap berebut gelar karena memang belum siap. Sepertinya masih perlu waktu setahun ini untuk fight di baris depan saja. Tentu saja fight meraih kemenangan jika memang memungkinkan," ujar Quartararo.
Sekarang memang begitulah ngomongnya. Tapi, melihat agresivitasnya tahun lalu selagi masih jadi rookie, rasanya tak mungkin Quartararo tak ngotot membidik gelar jika memang terbuka sejak awal. (rnp)