Soal Formula E, Tinton : Pan Udah Saya Bilang, Kenapa Masuk Monas Sih?

Kamis, 20/02/2020 19:20 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Polemik terkait venue balap mobil listrik Formula E semakin panas. 

Setelah Ketua DPRD DKI H. Prasetyo Edi Marsudi yang juga seorang offroader nasional sampai menggebrak meja saat mengikuti dengar pendapat Komisi E dengan Kadinas Kebudayaan DKI Iwan Henry Wardhana, karena arogan dan ngotot bakal menggelar FE di Monas.

Kini ganti mantan Presiden ke-5, Megawati Soekarno Putri yang mempermasalahkan, kenapa Formula E mesti digelar di Monas.

"Kan sudah tahu, kawasan Monas itu cagar budaya. Tidak boleh menggelar event apapun. Lah, ini Gubernur kok masih ngotot aja mau bikin Formula E di Monas. Heran saya," ungkap Megawati kepada media kemarin.

Dalam media briefing pekan lalu di Jakarta, Dirut Jakpro Dwi Wahyu Daryoto selaku ketua OC mengklaim sudah mendapat izin dari Komisi Pengarah dan Kepala Dinas Kebudayaan DKI untuk balap Formula E di kawasan Monas.

Lay out yang diperlihatkan melalui layar oleh Dwi Wahyu, Formula E tersebut akan start dari depan Balaikota DKI, lurus ke arah Patung Kuda/gedung Indosat, memutar, lalu masuk areal Monas bagian selatan, belok kanan sebelum Monas, lurus ke arah stasiun Gambir, belok kiri menuju Balaikota untuk finish.

Rute ini mendapat kritikan dari mantan pembalap legendaris dan pemilik sirkuit Sentul International, H.Tinton Soeprapto.

"Pan udah saya bilang, kenapa sih mesti masuk kawasan Monas?  Selain itu kawasan Cagar Budaya seperti disampaikan Bu Megawati, juga agak ribet harus mengaspal konblok di situ, abis itu ntar dibongkar lagi," ujar Tinton kepada mobilinanews.

Tinton sejak awal sudah mengusulkan rute yang tidak merepotkan desainer sirkuit dari Tilke Corporation juga.

"Jadi, Pak Anies silakan melepas start dari depan kantornya, Balaikota, balapan Formula E dengan sistem clock wise (searah jarum jam) menuju Patung Kuda/kantor Indosat, u turn menuju arah Balaikota  lagi tapi arah berlawanan dengan yang tadi," tutur Tinton.

Sebelum sampai ujung, lanjut Tinton, belok kiri, lalu ambil kanan samping stasiun Gambir, belok kanan, lewatin bekas Gedung Departemen Kelautan, lurus, terus belok kanan.

"Melewati depan Kedubes Amerika, menuju finish depan balaikota. Ada sekitar 12-13 tikungan dilewati, dengan panjang sekitar 2,5 km. Beres udah," terang Tinton.

Dia pun pernah memakai jalan protokol pada tahun 2004, di Jl Thamrin depan Sarinah untuk Formula 3 oleh Ananda Mikola.

"Tidak repot melakukan overlay (pengaspalan ulang) paling tambal sana sini saja, dan memasang barrier aja," lanjut Tinton.

Mestinya, masukan tokoh sekelas Tinton Soeprapto yang telah mengenyam asam garam balapan, patut didengar dan pertimbangkan.

Daripada Formula E malah gak jadi digelar di Jakarta, 6 Juni mendatang. (bs)

TERKINI
Tutup Ajang PEVS 2024 dengan Gemilang, MG Raih Penghargaan Favorite Big MPV untuk MG Maxus 9 Spesifikasi Seres E1 yang Meraih Most Affordable EV Car dalam PEVS 2024 305 Ducati Pecahkan Rekor MURI di Event We Ride As One di Candi Prambanan Mengesankan, Xiaomi Tunjukkan Inovasi Proses Produksi Mobil Listrik SU7 Setiap 76 Detik Sekali