Sabtu, 11/04/2020 18:01 WIB
mobilinanews (Jakarta) - Dampak yang ditimbulkan akibat pandemi covid-19 membuat nelangsa sektor industri di Tanah Air, termasuk industri otomotif.
Berdasarkan pengamatan, hampir semua Agen Pemegang Merk (APM) mengalami penurunan jumlah penjualan selama periode tersebut.
Lantas, melihat situasi dan kondisi seperti ini, kapan industri otomotif bisa bangkit dan survive kembali?
Mendapat pertanyaan tersebut, Tauhid Ahmad, Executive Director INDEF, menjabarkan mengenai kapan kemungkinan industri otomotif Indonesia bangkit pasca covid-19.
Komitmen pada Pendidikan, Wahana Makmur Sejati Konsisten Salurkan Beasiswa SMK
Pandemi Covid-19 Berlalu, Pronas Genta AutoSport Siap Ekspansi Kejurnas Slalom Ke Luar Jawa
Jakarta E-Prix 2023 Gunakan Commitment Fee 2020 dan 2021 Yang Tak Terselenggara Karena Pandemi Covid-19
"Kalau kita lihat grafik yang tadi recovery di awal, ketika memang covid sudah mendekati titik bawah tidak ada kasus dan turun drastis, itu artinya orang sudah mulai beraktifitas ekonomi. Pemerintah sudah mulai mengurangi pembatasan-pembatasan dan pabrikan akan mulai berproduksi," jelas Tauhid, dalam video conference Jumat (10/4/2020) malam.
Ia menambahkan, andai wabah ini terus bertahan hingga beberapa waktu ke depan, akan sulit melihat seberapa cepat industri otomotif bisa bangkit.
"Kita proyeksikan ini selama enam bulan, berarti setelah itu, bulan ketujuh akan mulai recoverynya," tambah Tauhid.
Ia melihat kejadian di Cina, di mana tatanan ekonomi mereka yang berangsur membaik pasca covid ini mulai diberlakukan ketika sudah tidak ada lagi warga yang terjangkit dan tidak ada lagi kasus baru terkait wabah tersebut.
Kesanggupan Cina untuk bangkit juga dilandasi kesiapan teknis untuk semua yang dibutuhkan.
Jika dibandingkan dengan Indonesia, lanjut Tauhid, kesiapannya belum seperti yang dilakukan Cina, mulai dari antisipasi sampai penanggulangannya.
"Di Cina pabrik mulai buka, dan memang tidak ada kasus baru. Mereka tidak akan mengambil resiko. Ketika tidak ada kasus baru, maka yang lain akan bekerja, semua bisa bekerja kembali," tambah Tauhid.
Di Indonesia sendiri, Tauhid memprediksi pandemi covid-19 akan selesai pada Mei mendatang. Dengan begitu, Indonesia bisa recovery dan industri otomotif akan berangsur membaik sampai akhir 2020.
"Katakanlah tadi 6 bulan sampai Mei, berarti mulai recovery naik pada Oktober atau November, kurang lebih ada waktu tiga sampai empat bulan di akhir 2020," urainya.
Waktu enam bulan untuk recovery tersebut juga harus dibarengi dengan langkah kongkrit dari pemerintah terkait bantuan yang diberikan untuk pelaku usaha.
Dalam sebuah riset yang dilakukan McKinsey, Ciba yang didukung dengan kesiapan infrastruktur serta kekuatan lain, baru akan berangsur membaik di kuartal ketiga 2021.
Lantas bagaimana dengan Indonesia? (hf)
Keyword : Covid-19 INDEF Tauhid Ahmad Industri Otomotif Indonesia