Wow, Amato Rudolph Pengin Jadi Pembalap Pro dan Pemilik Bengkel Sukses!

Selasa, 02/06/2020 19:30 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Terbaik di bidangnya, pembalap Amato Rudolph lolos masuk Teknik Mesin - FT UI 2020 dari jalur talent scouting.

Yaitu sebagai pembalap mobil juara nasional ITCR 1200 dan juara umum Honda Brio Speed Challenge kategori Promotion tahun 2019 lalu.

Prestasinya yang menonjol dari cabang olahraga balap mobil tersebut, membuat Amato Rudolph (17 tahun) masuk youtube channel UI Ganteng, dan diinterview kakak kelas dari FTUI.

Selain mengorek info terkait sepak terjang Amato Rudolph di ajang balap mobil ISSOM Sentul, juga bertanya terkait balap mobil itu sendiri.  

“Sebenarnya, saya mulai main otomotif sejak SD. Tapi main motocross yang di tanah itu. Tiap hari merengek, akhirnya baru di kelas 2 SD dibelikan motocross 50cc, sampai kelas 1 SMP. Suatu ketika saya terjatuh dari motor, sejak itu dilarang nyokap,” tutur Amato Rudolph.

Sempat vakum, sebelum orang tuanya kemudian mengizinkan Amato Rudolph ikutan balap mobil di sirkuit Sentul International Bogor.

“Nyokap gue setuju, saya balap mobil di Sentul, pas kelas 1 SMA. Eh, langsung menang di kelas OMR Honda Brio terus sampai tahun lalu,” ungkap Amato Rudolph.

Host pun bertanya, apa bedanya mobil biasa (dipakai di jalanan) dengan mobil balap yang mengantar Amato Rudolph menjadi juara nasional?.

“Secara mobil, kapasitas mesin (cc) nya sama 1200. Ada Honda Brio, ada Toyota Agya. Mesin standar, tapi boleh melakukan sedikit modifikasi seperti ganti shockbreker, ban dan pengaman besi-besi dalam mobil (roll bar),” terang Amato Rudolph.

Pengalaman paling berkesan, saat Amato Rudolph memecahkan rekor waktu sirkuit Sentul International pada ISSOM Night Race pertama digelar pada 2018.

Kalau ditanya pengalaman kurang berkesan, salah satunya saat ia mencetak waktu tercepat pada sesi pengambilan waktu (QTT) pada penampilan perdana.

“Tapi waktu itu akhirnya didiskuaifikasi karena mobil under weight (lebih ringan dari regulasinya) 3 kg,” jelas Amato Rudolph

Penghasilan sebagai pembalap selain dari hadiah kalau juara, juga dari sponsor. “Tapi sejujurnya, uang hadiah nggak terlalu besar. Dari sponsor itu yang yang lebih besar,” ungkapnya.

Amato Rudolph boleh dibilang agak terlambat main balap. Karena baru kelas 1 SMA.

“Umumnya, sebelum ke balap mobil, pada main gokart dulu sebagai basic olahraga mobil. Tapi gokart ternyata lebih mahal, ya langsung ke mobil aja hehe..,” kata alumni SMA Lab School Rawamangun Jakarta Timur itu.   

Kalau benih-benih suka balap diakui Amato Rudolph sejak kecil, masih TK. “Saat saudara-saudaraku pada nonton film kartun Doraemon, saya nonton siaran MotoGP. Pokoknya nggak pernah saya lewatkan, sampai sekarang, idola saya jelas Valentino Rossi,” terangnya.

Kalau pengin balap mobil dijadikan sebagai profesi, Amato Rudolph punya alasan cukup menggelitik. “Hobi yang dibayar, ya saya mau jadi pembalap professional kelak,” lanjut Amato Rudolph.

Kalau cita-cita idealnya?

“Jadi pembalap pro dan bisnisman. Kepingin naikkin martabat keluarga. Misalnya, jadi pengusaha bengkel tapi yang besar dan terkenal hehe,” tutup Amato Rudolph. (wan, habis) 

TERKINI
Begini Cara Mudah Melihat Kampas Rem Lewat Indikator Motor, Simak Tata Caranya! Spesifikasi Nissan Magnite: SUV Kompak yang Bikin Honda HRV Kehabisan Napas! Komunitas Pengendara Kendaraan Listrik dan Keseruan Parade di PEVS 2024 AC Mobil Tidak Dingin, Coba Lakukan 6 Cara Ini Agar Temperatur Suhu Dalam Mobil Tetap Stabil!