Jum'at, 05/06/2020 09:01 WIB
mobilinanews (Jakarta) - Kondisi New Normal yang digaungkan pemerintah, juga ikut menyeret industri otomotif seperti Suzuki untuk menerapkan strategi baru dalam menjalankan bisnisnya.
Beberapa hal sudah dimatangkan melalui pembahasan di internal. Salah satu yang akan dijalankan adalah memaksimalkan ceruk pasar yang diharapkan bisa mendongkrak.
"Ada satu ceruk pasar yang berhubungan dengan masyarakat yang bisa dipenuhi. Suzuki akan isi ceruk tersebut dengan kendaraan yang sesuai dengan budget konsumen atau meluncurkan kendaraan yang terjangkau bagi konsumennya pasca pandemi," ujar Harold Donnel, Head Product Development Suzuki Indomobil Sales/" style="text-decoration:none;color:red;">PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Selain mengisi ceruk pasar tersebut, langkah lain yang juga akan ditempuh adalah tidak menaikkan harga produk yang diproduksi secara CKD.
Bengkel Siaga Suzuki Jadi Andalan Pemudik: Permintaan Melesat 56% Tahun 2024
Suzuki Address 125 2024: Skutik Matic Modern Bernuansa Klasik Yang Tampil Elegan
Penjualan Suzuki Melonjak 14 Persen di Maret 2024, Cermin Meningkatnya Kepuasan Pelanggan
"Terkait harga, Suzuki mencoba tidak naik harga. Kenaikan ada di Jimny, di bulan april di sisi lain tidak ada lagi kenaikan harga pada model Suzuki lainnya," tambah Harold.
Harapannya, dengan status new normal tersebut, Suzuki berharap ada peningkatan penjualan pada periode tersebut.
"Prediksi Juni, secara nasional diharapkan bisa naik, naik sekitar 5 persen sudah sangat bagus," pungkasnya. (hf)