Kamis, 02/07/2020 16:35 WIB
mobilinanews (Jakarta) – Pada dasarnya, dengan melarang/meniadakan event balap Kejurnas pada tahun ini, yang tersirat IMI Pusat memang menginginkan tidak ada event balap dulu, karena Covid-19 masih dianggap berbahaya.
“Jadi, bukan membolehkan ya tentang event Kejurda atau klub club event tersebut. Namun jika tetap memaksakan ingin diadakan, ya silahkan koordinasi sama Pemda setempat di daerah sirkuit tersebut,” ujar A Hariono, Waketum Olahraga Mobil IMI Pusat kepada mobilinanews.
Lebih lanjut Hariono melanjutkan, kalau masyarakatnya welcome ya monggo.
“Kalau Kejurnas itu kenapa tak dibolehkan, kan pembalapnya dari berbagai daerah datang ke suatu lokasi, itu terlalu beresiko,” terang Hariono.
Adrian Newey Ternyata Bukan Pindah ke Ferrari atau Mercedes, Tapi Tim Ini Bakal Menampungnya
Spesifikasi Seres E1, Peraih Penghargaan Most Affordable EV Car dalam PEVS 2024
Mengesankan, Xiaomi Tunjukkan Inovasi Proses Produksi Mobil Listrik SU7 Setiap 76 Detik Sekali
“Dan, pandemi ini kan bencana Nasional. Kalau Kejurnas kan pasti akan ada kedatangan pembalap dari berbagai daerah ke lokasi balap. Menurutku, itu gak cantik aja. Dan kita juga harus berempati-lah ya dengan masyarakat yang terdampak Covid ini,” tutur Hariono yang seoarang offroader.
Banyak masyarakat yang saat ini sulit pekerjaannya, lanjut Hariono, masa kita mau datang untuk balapan di daerahnya.
“Takutnya, berangkat sehat, balapan di daerah green zone, saat di sirkuit ketemu teman-teman dari daerah red/black zone. Balapan senang, pulang bawa penyakit di rumah. Ada orang tua terus kena virusnya..kan kasihan,” lanjutnya.
“Dan, event roda empat dari kacamata orang awam kan masih ada terkesan hura-huranya. Sedangkan masyarakat sendiri saat ini sedang susah, apa ya pantes?,” kata Hariono lagi.
“Itu sih alasan utamanya. Utamakan hobi atau keselamatan keluarga?,” tanya Hariono. (bs)
Keyword : larangan balap dari IMI Pusat pandemi masih berbahaya A Hariono IMI Pusat kejurnas balap empati covid