Rifat Sungkar Mulai Belajar Rally, Mobil ISSOM Buat Rally Hingga Ujicoba Xpander AP4

Selasa, 04/08/2020 18:30 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Ajang reli sekarang sudah berbeda dengan era Rifat Sungkar pertama kali menjadi pereli. Kala itu, ia baru bisa ikut balap gokart pada umur 14 tahun. Tapi sekarang usia 7 tahun sudah bisa mengikuti balap gokart.

Baru pada tahun 1997, Rifat Sungkar memulai perjalanan di ajang rally, di mana kemudian ia menjadi juara nasional 5 kali berturut-turut sampai tahun 2002.

Pria kelahiran 1978 ini juga mengungkapkan untuk menjadi seorang pereli bisa dimulai dari bawah dan sejak usia dini. Pasalnya sekarang ini dengan tinggi badan yang sudah mencukupi syarat, maka sudah bisa ikut reli.

Selain itu, mendapatkan izin dari orang tua juga penting, karena pada usia segitu pasti belum memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi), walaupun baik reli dan sprnit rally berada di kawasan tertutup dan tidak melibatkan jalan umum.

Menurut Rifat Sungkar, sekarang ini sudah ada banyak fasilitas yang menunjang, seperti mobil-mobil yang bertransmisi otomatis, sehingga tidak perlu belajar transmisi manual.

Untuk menjadi seorang pereli, bisa dimulai dari gokart sejak dini. Karena reli sendiri sudah ada kelas yang standar yang diadakan untuk menjaga regenerasi di dunia balap reli.

“Dari gokart bisa lompat ke reli. Kalau reli, tidak perlu pakai mobil 4WD. Di reli itu paling enak mulainya di kelas F1, yaitu sedan 1.500 cc yang mobilya bisa diupgrade dari mobil-mobil bekas balap mobil ISSOM misalnya,” terang suami artis Sissy Priscillia itu.

Kenapa begitu? Karena di ISSOM itu tiap 3 - 5 tahun sekali itu mobilnya ganti, ada sekitar 20 mobil selesai karena ganti muka, ganti model.

Berpartisipasi di ajang balap reli F1 bisa menggunakan mobil bekas balap ISSOM karena spesifikasi mesin, girboks dan ganyak komponen lainnya sudah sama.

“Sehingga bisa menggunakan mobil balap dengan harga murah yang kompetitif. Modal awal yang perlu dikeluarkan untuk mobil Rp 150 – 200 jutaan,” ungkap Rifat Sungkar.

Dalam proses menjadi pembalap dan pereli tentu harus ada target. Rifat Sungkar pun membeberkan kalau seorang pembalap juga harus berpacu dengan umur dan menjaga agar jangan sampai terjadi penurunan prestasi di tahun berikutnya.

Karena jika sudah mencapai usia 30 tahun untuk bisa kompetitif di ajang balap apapun jenisnya akan sulit. Selain itu, Rifat Sungkar juga menyatakan sikap disiplin dan menghargai peralatan balap milik sendiri adalah hal yang sangat penting.

Kemudian, terkini teknologi reli telah berkembang pesat dan lahir fenomena baru dengan sebuah mobil untuk penumpang MVP (Multi-Purpose Vehicle) Mitsubishi Xpander bisa didesain dan dipakai untuk ajang sprint rally dan rally. 

Xpander untuk rally tersebut tergabung dalam tim Xpander Rally Team (XRT) yang disupport penuh PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) dengan Rifat Sungkar sebagai perelinya.

Pada Juli 2019 lalu, XRT melanjutkan persiapan Mitsubishi Xpander AP4 (nama mobil reli itu) dengan melakukan uji coba perdananya di Sirkuit Tembong Jaya, Serang, Banten, 11 Juli 2020 dan di Meikarta, Bekasi, 25 Juli 2020 dengan medan gravel dan aspal.

Dari kedua uji coba yang dilakukan dengan Xpander AP4 didapatkan data otentik mengenai semua performance di mobil tersebut, mulai dari mesin, transmisi, suspensi, sasis hingga konsumsi air pendingin untuk turbo.

Xpander AP4 menunjukkan performa dan hasil yang baik dan tidak ditemukan masalah yang berarti.

Dari hasil tersebut, diperoleh data-data yang berguna dalam pengembangan dan penyesuaian Xpander AP4 selanjutnya. Dan jika situasi sudah lebih kondusif, Xpander AP4 akan siap berpartisipasi di kejuaraan lokal sprint rally pada akhir tahun 2020 mendatang. (bs)

TERKINI
Tutup Ajang PEVS 2024 dengan Gemilang, MG Raih Penghargaan Favorite Big MPV untuk MG Maxus 9 Spesifikasi Seres E1, Peraih Penghargaan Most Affordable EV Car dalam PEVS 2024 305 Ducati Pecahkan Rekor MURI di Event We Ride As One di Candi Prambanan Mengesankan, Xiaomi Tunjukkan Inovasi Proses Produksi Mobil Listrik SU7 Setiap 76 Detik Sekali