Sabtu, 08/08/2020 22:37 WIB
mobilinanews (Inggris) - Sama sekali tak menarik memprediksi juara ronde ke-5 kompetisi F1 2020 di Sirkuit Silverstone, Minggu (9/8/2020). Sudah pasti Mercedes, sudah pasti Lewis Hamilton atau Valtteri Bottas.
Pertanyaan menggelitiknya, akankah Bottas `dibiarkan` juara?
Hanya kondisi force majeur atau hal-hal yang tak terduga yang mampu mencegah keduanya berebut juara. Start dari baris depan, secara teknis tak ada lawan yang perlu dirisaukan.
Urutan 3 yang secara mengejutkan dihuni Nico Hulkenberg (Racing Point) jelas bukan ancaman meski mobilnya juga bermesin Mercedes.
Paguyuban Motor Si Paling Paham Gelar Halal bi Halal di Warung Solo Kemang, Simak Keseruannya
Laba Bersih Astra Otoparts Tembus Rp475,0 Miliar Di Kuartal I 2024
Innova Zenix Hybrid: Unggulkan Sektor Performa, Safety, Efisien dan Teknologi Canggih
Pasalnya, Nico, juga mereka hajar di sesi kualifikasi dengan telak, hampir 1 detik. Padahal ia pakai ban lunak sementara Hamilton dan Bottas gunakan ban medium.
Sebagai pole sitter, Bottas akan berada terdepan di garis start. Akankah ia bisa pertahankan posisi terdepan itu hingga tikungan 1, 2 dan 3, itu sangat bergantung pada skill dan nasibnya.
Bahwa setelah itu ia akan tetap terdepan, selain karena perfomanya, bisa jadi juga akan ditentukan ada tidaknya team order atau pesan khusus dari timnya.
Jika dicermati jauh ke belakang, Bottas tak pernah terlihat ngotot mengganggu atau menyalip jika Hamilton berada di depannya. Setiap kali jadi pole sitter, Hamilton tak pernah terganggu hingga garis finish.
Bottas menjadi good boy di trek. Meski secara resmi tak ada istilah team order dalam tim Mercedes, tapi tak bisa dipungkiri kalau Hamilton adalah prioritas sejak Bottas bergabung pada 2017.
Tahun ini Hamilton dalam proses menyamai rekor juara F1 7 kali milik legenda Michael Schumacher. Jika terwujud bukan saja catatan spektakular buat Hamilton tapi juga buat Mercedes dalam sejarah panjang Formula One.
Saat ini juga, ia leading di klasemen dengan keunggulan 30 poin atas Bottas. Artinya, jika juara lagi pekan ini maka proses lanjutan menuju rekor 7 trofi dunia itu semakin mudah.
Sebaliknya dengan Bottas yang sangat amat membutuhkan poin maksimal agar ambisinya menjadi juara dunia 2020 tetap terjaga.
Kepentingan siapa yang diprioritaskan, Hamilton atau Bottas?
Dalam keadaaan normal Mercedes biasanya memberlakukan aturan main mempersilakan kedua driver-nya bersaing secara sehat. Siapa yang lebih dulu di depan maka prioritas untuk menghindari duel tak penting sesama tim dan sangat beresiko.
Itu yang selama ini tampak secara nyata sehingga fans tak pernah melihat keduanya fight habis-habisan di lintasan.
Tapi, dalam keadaan tertentu atas nama kepentingan tim haruslah prioritas, maka bisa saja team order dilayangkan.
Secara nyata dengan aksi menyalip di lintasan maupun dengan cara halus lewat cara start maupun strategi pitstop yang diatur sedemikian rupa.
Yang beginian acap terjadi di F1, dalam beberapa tim dan umumnya terkait dengan gelar juara dunia.
Akankah itu terjadi esok di Silverstone? Silakan simak ucapan Bottas dan Hamilton berikut ini.
"Tugas pertama dan terpenting saya besok adalah melakukan start dengan bagus dan seterusnya di depan," kata Bottas.
Maksudnya, jika di garis start saja ia sudah disalip Hamilton maka akan sulit baginya untuk menyerang balik dengan beberapa resiko buat keduanya.
"Valtteri tampil istimewa hari ini. Saya tak yakin beberapa tim akan lakukan strategi 1 pitstop pada balapan besok. Kita tunggu saja bagaimana segala sesuatunya berlangsung," kata Hamilton.
Ucapan Hamilton menyiratkan strategi tim belum diputuskan. Masih akan dibicarakan. Akan seperti apa akan terlihat dalam race sesungguhnya.
Akankah ia lebih dulu finish dengan cara fight di lintasan atau dengan cara-cara lain? Akankah Bottas dibiarkan menang lewat perjuangannya sendiri?
Ataukah Bottas mesti memberikan ruang bagi team mate-nya untuk mempermulus langkah meraih rekor 7 gelar?
Atau Hamilton hanya akan sabar di belakang Bottas seperti sudah dilakukan Bottas dalam beberapa kesempatan?
Atau Mercedes akan membiarkan keduanya fight wheel to wheel untuk meraih status P1? Jika ini yang terjadi, rasanya wajib disambut tepuk tangan oleh fans F1 terlepas siapa pun nanti juaranya.
Itu lebih baik ketimbang mereka lagi-lagi jalan beriringan di lintasan.(rnp)