MotoGP 2020: Kepercayaan Diri Quartararo Kendur, Ini Penyakit Terparah Yamaha

Senin, 24/08/2020 11:56 WIB

mobilinanews (Austria) -Ketiadaan Marc Marquez (Repsol Honda) di kompetisi saat ini, ternyata belum bisa dimanfaatkan maksimal oleh Yamaha. Pembalap unggulan mereka sudah kirim sinyal `genting` ke para insinyur pabrik.

Fabio Quartararo yang jadi favorit kuat di awal musim dengan dua kemenangan beruntun di Jerez, Spanyol, kini mulai kendur kepercayaan dirinya. Saat itu ia memiliki poin penuh 50, sementara Andrea Dovizioso (Ducati) mengumpulkan 26 poin. Di antara mereka ada Maverick Vinales (Yamaha) dengan 40 poin.

Tapi, hanya dalam tiga seri lanjutan di GP Rep. Ceko, GP Austria dan GP Styrian, segalanya berubah cepat.Kini Dovi menempel Quartararo dengan gap hanya 3 angka. Sedangkan Vinales lengser dari 3 Besar klasemen ke urutan 5, tergusur dua pembalap yang selama ini bukan rivalnya.

Vinales sejak pekan lalu sudah berbulat tekad untuk tak lagi memikirkan kejuaraan dunia. Terserah, apa adanya nanti di akhir musim. Yang ingin ia lalukan kini adalah fokus untuk pengembangan teknis M1 dari satu race ke race berikutnya.

Hal itu kini menular kepada Quartararo. Dua hasil GP di Austria membuatnya mulai agak ragu soal peluang meraih gelar 2020. Yang ia khawatirkan bukan Ducati atau Suzuki dan KTM yang maju pesat, tapi justru kekuatan Yamaha sendiri. Dalam dua race terakhir ia terkendala rem depan yang blong. Belakangan hal sama dialami Vinales.

"Kami harus segera mengatasi problem itu. Kendala bukan hanya pada rem, tapi terjadi pula di beberapa sektor lain. Paling parah adalah top speed," kata Quartararo menyebut bagian yang sejak lama memang jadi kelemahan utama M1 dibandingkan besutan Ducati dan Honda.

Rata-rata top speed M1 tertinggal 9 sampai 10 km per jam di trek lurus. Parahnya, gap itu tak bisa dibalas dengan keuntungan pada area tikungan, karena di situ pun M1 sudah dikalahkan.

Quartararo tak sepenuhnya sepakat menyebut karakter sirkuit Red Bull Ring memang tak cocok dengan Yamaha. Buktinya, tahun lalu ia merasa sangat nyaman di atas M1 dan meraih podium ketiga di sana.Sekaligus pecah telor karena itulah podium satu-satunya Yamaha hingga saat ini di sirkuit naik-turun di kaki pegunungan Styrian itu.

"Selanjutnya kami akan main di Misano, trek yang tradisinya dianggap klop dengan spek Yamaha. Tapi, saya masih ragu apakah problem kami sudah tertangani nantinya? Kami berharap tim teknis pabrikan bisa membenahi kesulitan yang ada. Meningkatkan kelebihan sembari mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada. Saat ini saya benar-benar kurang pecaya diri di atas motor."

Quartararo memang pantas deg-degan saat ini jika masih berambisi mengangkattrofi kejuaraan diakhir musim 2020. Dovi adalah lawan utama karena ia sudah 100% fokus di kejuaraan dunia dengan mengabaikan kontraknya di Ducati.

Selain itu, Jack Miller (Pramac Ducati) juga sudah menjadi ancaman tersendiri dalam perburuan gelar. Sementara dalam race to race, anakanak KTM dan Suzuki juga bisa ganjalan tersendiri.

"Potensi kami masih tinggi. Semua masalah sudah teridentifikasi. Tinggal bagaimana kami mengatasinya ke race berikutnya," harap Quartararo yang musim depan promosi ke tim pabrikan Yamaha. (rnp)

 

TERKINI
Planet Ban Hadirkan Kampanye Keberlanjutan Industri Otomotif Dalam Bisnis! Maksimalkan Layanan Untuk Konsumen, Ban Goodyear Kini Hadir di Bengkel B-Quik FIF Raup Laba Bersih Rp1,1 Triliun, Naik 16,5 Persen di Kuartal I 2024 PEVS 2024 : Neta V-II Meluncur, Janjikan Kenyamanan Lebih dengan Banderol Harga Cuma Rp200 Jutaan