F1 2020: Tanpa Party Mode, Mercedes Bakal Hancur di Sesi Kualifikasi?

Rabu, 02/09/2020 19:50 WIB

mobilinanews (Italia) - FIA melarang penggunaan party mode atau juga disebut qualifying mode mulai GP Italia pada akhir pekan ini di Sirkuit Monza. Akankah dominasi Mercedes dalam raihan pole position terhenti?

Sudah 7 seri F1 2020 digelar. Semua pole position disikat joki Mercedes, 5 lewat Lewis Hamilton dan 2 untuk Valtteri Bottas. Marjin waktu dengan tim lain pun signifikan, bisa hingga 0,5 detik.

Dominasi itu disinyalir terbantu oleh sebuah peranti pengaturan power mobil semacam booster yang hanya digunakan saat kualifikasi. Itu pun tak selalu, tergantung kebutuhan.

Biasanya dipakai pada saat penentuan atau final lap. Maksimal penggunaan alat bantu ini hanya 3 lap agar mesin tak jebol.

Fungsi alat ini lebih terasa saat melibas trek lurus karena tenaga mobilmeningkat berkat bantuan pengaturan tadi.

Itu hanya dipakai untuk kualifikasi dan kadang dijajal untuk single lap di sesi latihan. Untuk raceday setelan mesin diganti lagi, itu barang dismpan.

Selama ini hal itu legal karena tim lain pun boleh mengembangkan peranti sama. Hanya saja cuma Mercedes yang sukses melakoninya.

Kalau kini FIA melarang tak lain agar sesi kualifikasi tak semonoton 7 balapan terakhir yang sudah bisa ditebak siapa yang akan front row.

Itu tak bagus buat penonton dan lebih-lebih sponor. Aturan baru FIA menetapkan mesin harus sama saat kualifikasi dan race.

Tim atau pembalap lain pun sebenarnya tak ada yang mengajukan protes resmi. 

"Kami tak pakai alat tersebut, jadi tak ada pengaruhnya buat kami. Yang terpengaruh tentu mereka yang selama ini menggunakannya," sebut Charles Leclerc (Ferrari).

Sejawatnya dari tim Red Bull, Max Verstappen, mengaku sama sekali tak peduli dengan hal itu karena sesungguhnya soal yang lebih penting adalah hasil saat balapan. Itu yang ditunggu pembalap, itu juga yang dinikmati penonton.

"Jadi, ada atau tuidak aturan itu saya kira tak akan bawa perubahan signifikan," katanya.

Yang sewot adalah Hamilton. Ia anggap ini upaya berbagai pihak untuk memperlambat laju mobilnya. 

Namun, katanya, semakin besar upaya lawan menghambat dengan cara seperti itu maka semakin besar motivasi timnya membuat terobosan baru. Terlebih karena tim ini memiliki para teknisi pitar dan inovatif.

"Silakan membuang apa yang dianggap kekuatan kami. Itu tak akan berdampak besar. Saya sangat percaya diri dan tetap mengepalkan tinju. Kami akan tetap kerja keras untuk jadi yang terbaik," tegasnya.

Sesi kualifikasi GP Italia berlangsung pada 5 September 2020. Menarik menunggu, tanpa party mode akankah Mercedes menderita? (rnp)

TERKINI
Tutup Ajang PEVS 2024 dengan Gemilang, MG Raih Penghargaan Favorite Big MPV untuk MG Maxus 9 Spesifikasi Seres E1 yang Meraih Most Affordable EV Car dalam PEVS 2024 305 Ducati Pecahkan Rekor MURI di Event We Ride As One di Candi Prambanan Mengesankan, Xiaomi Tunjukkan Inovasi Proses Produksi Mobil Listrik SU7 Setiap 76 Detik Sekali