MotoGP 2020 Prancis: Main di Kandang, Rekor Bersejarah Menanti Quartararo di LeMans

Selasa, 06/10/2020 20:16 WIB

mobilinanews (Prancis) - Menjadi local hero, pembalap Prancis Fabioo Quartararo mengaku semangatnya berlipat menyongsong GP Prancis akhir pekan ini di Sirkuit LeMans. Itu trek yang tak asing baginya dan menorehkan beberapa cerita sukses di sana.

Sebagai putra Prancis, katanya, sebuah keistimewaan baginya datang ke GP Prancis sebagai pemimpin klasemen sementara MotoGP. Kebanggaan yang pastinya juga dimiliki komunitas motorsport Prancis.

"Di negeri sendiri saya ingin mempertahankan posisi sebagai pemimpin klasemen, sekaligus memperkuat pleuang meraih gelar. Saya harus petik poin sebanyak-banyaknya di sini. Saya siap secara fisik dan mental," tegas pembalap tim Petronas Yamaha Srt itu.

Tiga gelar juara diraih dalam 8 race awal MotoGP, terakhir di GP Catalunya. Kemenangan di Catalunya sangat berarti buat Quartararo setelah tampil buruk dalam 4 race terdahulu. karena itu, katanya, semangat Catalunya yang harus ia teruskan di LeMans. Apalagi, trek dengan 14 tikungan ini dinilai cocok dengan Yamaha yang dibesutnya.

Andai Quartararo juara pada raceday Minggu (11 Oktober 2020) nanti, maka ia akan menorehkan sejarah baru buat Prancis. Ia menjadi pembalap Prancis pertama yang mampu memenangi balapmotorr kelas primer di LeMans. Dan, dengan poin utuh 25 angka di akhir lomba membuatnya semakin perlebar jarak dengan Joan Mir di klasemen. Saat ini ia unggul hanya 8 poin atas rider Suzuki itu.

"Sangat penting merraih kemenangan di sini, saya akan fight uuntuk itu."

Ia memang layak favorit juara di GP Prancis. Bukan hanya karena M1 besutannya, karakterr lintasan dan skill-nya, tapi juga aura nasionalisme yang tengah mengelilinginya. Di LeMans, Quartararo tak hanya bertarung untuk dirri dan timnya, tapi unttuk negerinya. Akan sangat emosional jika ia bisa kibarkan bendera Prancis di negerinya sendiri, unttuk kali pertama dalam sejarah MotoGP.

Sayangnya ada bahaya yang menanti. Balapan nanti diprediksi hujan dan sangat berpotensi jadi fully wet race. Kondisi ini membuat faktor keberuntungan acap lebih dominan ketimbang kemampuan motor maupun pembalapnya.

Terkait wet race itu juga Quartararo punya pengalaman burruk tahun lalu di LeMans. Ia tampil bagus di sesi latihan. Tapi, hujan yang melanda sesi kualifikasi membuatnya hanya mampu meraih starting grid ke-10 dan akhirnya finish balapan di urutan 8. Akankah ada perubahan nantinya? (rnp)

 

 

 

 

 

TERKINI
Hyundai Ajak Pemilik IONIQ 5 dan IONIQ 6 Lakukan Pembaruan Software Bermasalah, Menjamin Keamanan Konsumen Mazda Indonesia Resmi Buka Diler Baru di Jemursari, Surabaya, Ini Fasilitas Unggulannya PEVS 2024 : NETA Raih Penghargaan Favourite Car Brand Launch, Ini Strategi Yang Diterapkan MMKSI Merelokasi Diler Mitsubishi Motors SUN Malang Kota, Kini Lebih Lengkap dan Nyaman