Rabu, 07/10/2020 18:32 WIB
mobilinananews (Jerman) - Jika tak ada perubahan rencana mendadak, maka Jumat (9-10-2020) pagi sebelum sesi FP1 di GP Eiffel, Nurburgring, Jerman, ada momentum baru yang ditunggu-tunggu fans F1. Mick Schumacher, putra pembalap legendaris Michael Schumacher, akan dinobatkan resmi jadi driver F1.
Itu headline di berbagai portal motorsport Eropa saat ini. Akun twitter tim Alfa Romeo pun meyebut hal sama. Ini info mengejutkan tak lain karena pengumumannya lebih awal dari perkiraan. Tadinya Mick hanya dijadwalkan ikut sesi FP1 di Nurburgring, sekaligus menjadi debutnya di ajang resmi F1.
Pengumuman Mick seklaigus menjadi pengumuman perpanjangan kontrak Kimi Raikkonen di Alfa Romeo. Kombinasi nama Schumacher dan Raikkonen menjadi daya tarik tersendiri, terutama buat Ferrari, karena aikkonen pun menjadi juara dunia 2007 bersama Ferrari. Sama dengan ayah Mick yang meraih 5 darri 7 gelarnya bersama The Prancing Horse.
Mick, 21 tahun, musim ini berlaga di kancah F2. Ia memimpin klasemen dengan 191 poin dan favorit juara dunia 2020 karena tinggal 4 balapan sisa (masing-masing 2 kali feature dan sprint race) di Bahrain. Unggul 22 angka atas Callum Illot yang tak lain adalah rekannya sesama binaan Ferrari Driver Academy (FDA).
Suzuki Motor Corporation Memperkuat Posisi Global dengan Peningkatan Produksi dan Penjualan
Aveta SVR 180, Motor Bebek Super yang Bertenaga Buas, MX King 150 Auto Minder!
Simak Tata Cara Ngecek NRKB STNK Secara Offline di Samsat
Seperti Mick, Illot juga mendapat hadiah tampil di F1 sebagai penghargaan Ferrari buat keduanya. Kaalu Mick ke Alfa Romeo maka Illot akan dititipkan ke tim Haas pada sesi FP1 GP Eiffel pekan ini.
Punggawa FDA lainnya, Christian Lungaard, kini juga berada di F2 dan sementara ini berada di urutan 4 klasemen. Ia menunggu giliran tampil di race F1 berikuutnya. Ketiga binaan Ferrari ini hanya dipisahkan oleh Yuki Tsunoda, binaan Honda yang kini nasibnya menjadi tanda tanya karena Honda akan keluar F1 di akhir musim 2021.
Mick akan menggantikan posisi Antonio Giovinazzi di Alfa Romeo. Pembalap Italia yang tadinya disebut-sebut pembalap masa depan Ferrari itu adalah alumnus FDA juga. Sayang, kiprahnya selama dua musim di F1 tak mencapai ekspetasi Ferrari dan karirnya di F1 sepertinya akan tamat.
Bisa dipahami juga kalau penempatan Mick di Alfa Romeo hanyalah sebuah persinggahan. Bila nasibnya tak sepertti Giovinazzi maka satu kursi di tim Ferrari 2023 sudah di tangan, meneruskan alur cerita bapaknya di kubu Maranello. (rrnp)