F1 2020 Eifel: Hamilton vs Bottas, Tanda Tanya di Garis Start

Minggu, 11/10/2020 02:41 WIB

mobilinanews (Jerman) - Aneh, meraih pole position di GP Eifel, Minggu (11-10-2020), ternyata tak membuat Valtteri Bottas pede meraih kemenangan. 

Kesan itu tersirat dari ucapannya sendiri jelang balapan.

"Hanya satu tujuan saya saat lomba. Sangat berharap lakukan start dengan baik. Setelah itu kita akan lihat apa yang terjadi," katanya.

Menarik ditelisik kira-kira apa makna kalimat Bottas. Itu terkait rekan setim, Lewis Hamilton, yang akan start dari sebelahnya. Adakah team order? Ataukah patuhi tradisi Mercedes untuk prioritaskan pembalap yang di depan?

Karena itu jika selepas start Hamilton bisa langsung berada di depan Bottas maka kemungkinannya hanya dalam 3 sebab. Pertama, karena start Bottas yang memang buruk. Kedua karena Hamilton memang lebih jago. Dan, ketiga, ada pesanan tim agar Bottas sejak dini beri posisi terdepan buat Hamilton. 

Alasan terakhir tetap masih masuk akal meski  Hamilton sudah unggul 44 poin atas Bottas di klasemen. Kebiasaan Mercedes adalah tidak membiarkan pembalapnya saling gempur di lintasan untuk hindari resiko yang tak perlu. 

Dengan kata lain Hamilton didorong jadi juara GP Eifel sedini mungkin. Tak lain untuk meraih kemenangan ke-91, untuk menyamai rekor bersejarah milik Michael Schumacher. Buat produk komersial macam Mercedes, rekor macam itu tentulah sangat penting, terlebih kala itu dicapai di negeri sendiri, Jerman.

Hamilton sendiri seolah tak memikirkan soal itu. Ia justru ingin menikmati balapan dengan caranya sendiri, yang sayangnya ditolak mentah-mentah oleh tim. Ini jadi kasus tersendiri.

Berawal dari sesi Q2 saat kedua pilot Mercedes masuk trek dengan ban medium. Hamilton nyaman dengan ban itu dan ingin melanjutkannya pada run berikutnya. Tapi, tim menolak dan memasangkan ban lunak di W11-nya, sama dengan Bottas. Dengan begitu maka keduanya harus pakai ban lunak saat balapan, sesuai peraturan.

"Saya ingin lakukan strategi berbeda dengan pembalap lain, karena saya suka bereksperimen. Tapi tim mengganti dengam ban lunak dan kita lihat apakah itu pilihan tepat atau tidak," komentar Hamilton dalam nada tanda tanya meski belakangan menyebut ia percaya pilihan tim adalah yang terbaik.

Persoalan ini semakin mengundang tanya tanya karena Team Principal Toto Wolff kemudian merasa perlu sangat panjang lebar memberi penjelasan penolakan kemauan Hamilton.

Pakai ban bergaris kuning (medium) dari awal balapan,  kata Wolff, sangat beresiko dan cenderung berjudi. Ia lantas panjang lebar menjelaskan untungnya pakai ban lunak dan resikonya pakai ban medium dari garis start.

"Itu keputusan tim dan Lewis tahu itu. Semuanya sangat jelas," tegas Wolff.

Kalau omongan Wolff betul, lantas mengapa Hamilton seolah menyesalkan pilihannya yang ditolak tim? 

Seperti kata Bottas, apa yang akan terjadi selepas start mungkin bisa menjadi jawaban. Akankah terjadi lagi kasus dimana ia selaku pole sitter ternyata bisa langsung disalip Hamilton? (rnp)

 

 

 

TERKINI
Hyundai Ajak Pemilik IONIQ 5 dan IONIQ 6 Lakukan Pembaruan Software Bermasalah, Menjamin Keamanan Konsumen Mazda Indonesia Resmi Buka Diler Baru di Jemursari, Surabaya, Ini Fasilitas Unggulannya PEVS 2024 : NETA Raih Penghargaan Favourite Car Brand Launch, Ini Strategi Yang Diterapkan MMKSI Merelokasi Diler Mitsubishi Motors SUN Malang Kota, Kini Lebih Lengkap dan Nyaman