Gaji Pembalap F1 Dimaksimalkan 30 Juta USD, Celah Akal-Akalan Buat Hamilton

Rabu, 28/10/2020 22:25 WIB

mobilinanews (Inggris) - Manajemen dan tim F1 disebut-sebut sudah sepakat membuat aturan baru pada 2023, gaji maksimal pembalap F1 adalah 30 juta dolar AS. Adakah kaitannya dengan pernyataan Lewis Hamilton yang ingin durasi kontrak tak lagi sampai 3 tahun?

Batasan itu sejalan dengan budget cap F1 yang turun ke angka 145 juta USD tahun depan dan tetap turun progresif menjadi 135 juta USD pada musim 2023.

Saat ini hanya 3 driver regular F1 yang memiliki nilai kontrak di atas 30 juta USD atau sekitar Rp 441 miliar per tahun, yakni Lewis Hamilton, Sebastian Vettel dan Daniel Ricciardo.

Terbesar adalah Hamilton di Mercedes, 45 juta USD. Kebetuan kontraknya berakhir pada 2020 ini dan sama sekali belum ada kepastian nilai kontrak berikutnya.

Yang jelas Hamilton bicara di GP Portugal lalu bahwa normalnya kontrak diperpanjang per tiga tahun. Namun, untuk selanjutnya ia hanya ingin 2 tahun periode 2021-2022.

Mengapa tak sampai 2023?

Jawabannya bukan soal Hamilton sudah tahu peraturan itu atau bukan. Yang menarik justru sisi hukumnya seandainya Mercedes ingin tetap mengikat Hamilton hingga 2023.

Apakah kontrak baru yang ditandatangani pada akhir 2020 nanti berlaku hingga musim 2023 atau disesuaikan dengan peraturan baru tersebut?

Aspek itu tentu mempengaruhi negosiasi kontrak barunya yang masih saja gelap karena tak ada kepastian kapan diperpanjang, sementara kontrak Valtteri Bottas dengan Mercedes sudah rampung beberapa bulan lalu.

Yang tak kalah menarik jugaadalah berapa besaran gaji Hamilton pada musim depan dan seterusnya, setidaknya hingga 2022. Pasalnya, ia disebut-sebut ingin pertambahan nilai sementara Mercedes dengan gaji saat ini saja sudah kewalahan soalfinansial akibat pandemi Coronavirus.

Jika yang itu selesai maka untuk 2023 tentunya tak lagi masalah meski peraturan bilang tak boleh melebihi angka 35 juta USD. Ada akal-akalan yang membuat Hamilton tak akan rugi.

Nilainya bisa saja `hanya` 35 juta USD tapi sesungguhnya lebih dari ketentuan tersebut. Selisihnya akan dibungkus dalam modus bonus atau personal sponsor.

Namun, apapun kelak keptusannya maka tak akan mengubah status Hamilton sebagai pembalap terkaya sedunia tterlepas dari atau tidak salary cap. (rnp)

 

 

 

TERKINI
Planet Ban Hadirkan Kampanye Keberlanjutan Industri Otomotif Dalam Bisnis! Maksimalkan Layanan Untuk Konsumen, Ban Goodyear Kini Hadir di Bengkel B-Quik FIF Raup Laba Bersih Rp1,1 Triliun, Naik 16,5 Persen di Kuartal I 2024 PEVS 2024 : Neta V-II Meluncur, Janjikan Kenyamanan Lebih dengan Banderol Harga Cuma Rp200 Jutaan