MotoGP 2020 : Kompromi, Itu Kunci Sukses Suzuki Saat Ini! (Bagian-1)

Selasa, 10/11/2020 12:57 WIB

mobilinanews (Spanyol) - Lepas dari ketidakhadiran Marc Marquez di atas Honda RC213V-nya, tak bisa dipungkiri Suzuki dan dua jokinya sudah tampil luar biasa tahun ini.

Setidaknya sudah mempu di atas Yamaha dan Ducati yang selama ini melawan Honda. Apa kiatnya?

Ternyata hanya satu kata: kompromi! Dengan begitu kini Joan Mir berada di ambang gelar juara dunia 2020. Saat sama Suzuki berpeluang raih treble winner (raih tiga mahkota) karena kejuaraan dunia konstruktor dan tim juga mendekat.

GP Eropa lalu menjadi ilustrasi betapa Suzuki punya mesin yang paling bersahabat dengan ban Michelin spek 2020.

Dalam situasi cuaca yang tak menentu, dua joki Suzuki berani pakai ban medium dan medium (hanya mereka yang pakai ban itu di finisher 10 Besar).

Bukan ban depan keras (dipakai Pol Espargaro sebagai pole sitter karena karakter KTM RC16 memang beda lagi).

Itu jadi keuntungan signifikan karena ban yang lebih lembut memberikan umpan balik yang lebih baik. Rider pun punya kepercayaan diri penuh.

Itu soal bagaimana Suzuki memenej detil operasionalnya. Tapi, yang terpenting dari seluruhnya adalah pakem kerja Tim Biru Muda sejak datang kembali ke MotoGP pada 2015 dan terus berevolusi hingga saat ini.

Kata terpenting dalam balap MotoGP era sekarang adalah kompromi. Tak mungkin meningkatkan performa motor pada satu area tertentu tanpa mengorbankan area lainnya.

Kalau Yamaha selama ini kuat di wilayah tikungan (turning) dan Ducati hebat pada top speed (trek lurus) maka Suzuki coba meramu dan menyeimbangkan kedua faktor itu dengan detil yang terukur.

RC213V besutan Marquez yang tadinya dianggap powerfull dan ganas, belakangan juga coba ambil marjin keuntungan saat menikung.

Dan, Suzuki GSX-RR 2020 sepertinya sudah sukses membangun keseimbangan itu. Di dalam tikungan masih lincah seperti dulu, di trek lurus yang tidak terlalu panjang mulai bersaing meski top speed masih di bawah Honda dan Ducati.

"Kami anggap keseimbangan motor adalah hal paling penting. Jika hanya andalkan horse power, itu tidak ideal. Jika hanya andalkan turning, itu tidak ideal. Itu sebabnya kami harus kompromistis dan memperluas kemampuan motor di semua area dengan berimbang, terlebih sejak musim 2019," kata Manajer Teknik Suzuki Ken Kawauchi dalam wawancara dengan pengamat MotoGP terkenal Mat Oaxley di motorsportmagazine.

Suzuki, kata Kawauchi, selalu berupaya menemukan performa yang lebih panjang dalam balapan dengan menyempurnakan detilnya. Itu lebih efektif dibandingkan mencari performa besar di sana-sini. 

Tentu proses panjang Suzuki tak selalu mulus. Cacat permanen GSX-RR di masa silam adalah kurangnya horse power.

Para insinyur pabrik di Hamamatsu pun coba menambah beberapa HP untuk tingkatkan traksi keluar tikungan. Akibatnya, motor malah lebih berat saat belok.

Kesalahan itu berbuah hikmah. Suzuki punya keyakinan baru bahwa lebih baik terus mengambil langkah kecil ke arah yang benar daripada mempertaruhkan sebuah lompatan besar. (rnp)

 

 

 

 

 

 

 

TERKINI
MOU PT International Chemical Industry dan PT Senzo Feinmetal Perkuat Orbit Triton Untuk Efisiensi Kerja Industri Hadirkan Gaya Berkelas, Vespa Rilis Vespa Primavera dan Vespa Sprint 2024 Terbaru! Kontribusi Jaga Keberlanjutan, PEVS 2024 Bawa Semangat Net Zero Emission 2060 PEVS 2024 : Motor Listrik Gesits untuk Semua, Cicilan Ringan dan Nggak Pake Uang Muka