Minggu, 15/11/2020 15:58 WIB
mobilinanews (Spanyol) - Sebentar lagi bisa jadi Suzuki lewat Joan Mir akan bukukan gelar juara dunia MotoGP 2020 di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol.
Banyak varian posisi yang memungkinkannya juara dunia. Tak harus jadi juara, bahkan 10 Besar pun boleh, tergantung siapa juara di seri ini.
Start dari urutan 12, bagi Mir, bukanlah sebuah petaka karena ia sudah acap berangkat balap dari posisi itu. Hanya saja kali ini agak riskan baginya untuk coba-coba ngotot menuju podium, terlebih lagi buat cari kemenangan.
Terlalu beresiko dalam situasi yang sudah sangat menguntungkannya dengan surplus 37 poin dari lawan terdekat.
Mengesankan, Xiaomi Tunjukkan Inovasi Proses Produksi Mobil Listrik SU7 Setiap 76 Detik Sekali
F1 2024 Miami: Max Verstappen Tetap Paten, Pesona Hamilton Masih Ada Meski Melawan Pembalap Papan Bawah
Ofero Picassio, Modal RP 13 Jutaan Sudah Bisa Beli Motor Listrik Seperti Vespa 946 Dior
"Lap pertama akan sangat krusial. Akan saya coba memperbaiki posisi secepatnya, seberapa yang bisa dilakukan tanpa harus menempuh resiko besar. Tentu tak mudah karena situasi memang berbeda. Setelah itu, setelah merasa nyaman dalam posisi tertentu, baru saya pikir dan fokus pada manajemen posisi untuk meraih gelar. Bagaimana posisi kami, posisi lawan, dan apa yang harus dilakukan," kata Mir sebelum balapan.
Salah satu yang harus dipertimbangkan Suzuki adalah Franco Morbidelli (Petronas Yamaha) yang start dari pole position. Begitu juga Maverick Vinales (Yamaha) yang start dari grid tengah.
Jika kedua joki M1 ini yang memimpin balapan dan berpotensi juara GP Valencia, maka posisi finish Mir harus disesuaikan ke 10 Besar atau 7 Besar agar perebutan gelar tak berlanjut ke Portugal.
Pesaing dekatnya, Fabio Quartararo, kebetuan akan start berdekatan dengan Mir sehingga selalu dalam jarak pengawasannya langsung. Jika Quartararo tak jadi juara maka Mir hanya butuh finish tak terlalu jauh beda posisi.
Begitu pun dengan Alex Rins, rekan setimnya di Suzuki, yang start dari urutan 14 dan punya poin sama dengan Quartararo, yakni 125.
Mir akhirnya akui kali ini ia punya sedikit beban mental karena gelar yang ditunggu ini adalah penantian 20 tahun buat Suzuki setelah gelar terakhir di MotoGP 2000 lewat Kenny Roberts.
"Ya, ada tekanan tapi itu bukan hal yang buruk. Itu hanya membuat saya ingin cepat-cepat menyelesaikan lomba ini," candanya.
Sebenarnya, Mir juga optimistis bisa tarung ke podium mengingat race pace GSX-RR-nya di sesi latihan. Tapi, itu tadi, sangat bergantung situasi di balapan.
"Biarkan feeling saya nanti yang mengarahkan, cukup stay di 10 Besar atau coba ke podium." (rnp)