Senin, 07/12/2020 18:38 WIB
mobilinanews (Italia) - Mengakhiri musim balap MotoGP sebagai runner up kejuaraan dunia, Franco Morbidelli mencari hiburan ke ajang reli dunia. Apa yang ia rasakan?
Ini pengalaman pertama Fanky - panggilannya sehari-hari - di ajang reli mobil. Tak tanggung langsung di serial kejuaraan dunia WRC, seri Monza Rally yang tahun ini masuk kalender WRC.
Ia tentu tak asing dengan Monza Rally. Karena guru sekaligus sahabat dan tahun depan teman satu timnya di Petronas Yamaha Srt, Valentino Rossi, adalah pemegang 7 gelar juara Monza Rally sebelum masuk kalender WRC.
"Valentino yang mengajari saya, memberikan beberapa tips penting di atas mobil reli," kata Franky yang bergabung dalam tim Hyundai Italia.
Motor Benelli Leoncino 250 Dijual Nyaris Seharga Motor 155 Cc, Harga Mulai Rp30 Jutaan!
Begini Cara Mudah Melihat Kampas Rem Lewat Indikator Motor, Simak Tata Caranya!
Spesifikasi Nissan Magnite: SUV Kompak yang Bikin Honda HRV Kehabisan Napas!
Rossi sendiri tak ikut kompetisi kali ini. Ia tengah sibuk persiapan ke ajang balap endurance di Abu Dhabi pada awal Januari mendatang, berpasangan dengan adiknya yang juga rider MotoGP 2021, Luca Marini.
Hasilnya lumayan keren. Hingga usai Spesial Stage (SS) 10, ia berada di posisi 49 kejuaraan umum dari 95 mobil yang ngegas dari garis start. Keren karena 40-an mobil di atasnya adalah para pereli profesional yang rutin tarung di kelas RC1 dan RC2 alias mereka yang memang berburu poin di kejuaraan dunia. Beda dengan Franky.
"Saya ke sini bukan untuk mengalahkan siapa-siapa. Hanya mencari hiburan sekaligus menikmati aksi para pereli terbaik dunia," kata Franky.
Sayang, SS11 yang menaiki perbukitan di atas Sirkuit Monza menghambat lajunya. Trek yang dipenuhi salju tebal itu tak mampu ia trabas. Mobilnya pun harus ditarik truk agar bisa keluar jebakan salju. Ia kehilangan banyak waktu dan gagal ikuti SS terakhir pada hari Sabtu (5/12) itu.
SS11 ini memang paling banyak memakan korban peserta. Termasuk Elfyn Evans (Toyota) yang memimpin klasemen kenuaraan dunia karena mobilnya mlintir ke jurang dan inilah sebab utama kegagalannya meraih gelar yang akhirnya jatuh pada joki Toyota lainnya, Sebastien Ogier.
"Ditarik truk, itu pengalaman pertama juga," kata Franky.
Esoknya (Minggu, 6/12), ia ikuti 3 SS terakhir. Hasilnya ia finish ke-69 dengan jarak 45 menit dari sang juara dunia, Ogier.
"Saya nikmati seluruh tantangannya yang sangat beda dengan MotoGP. Hal penting adalah target terpenuhi."
Memang apa targetnya?
"Tidak mencari posisi. Tapi, setidaknya bisa kembalikan mobil dalam keadaan utuh. Itu berhasil dan saya senang," imbuhnya. (rnp)