Jum'at, 01/01/2021 22:21 WIB
mobilinanews (Arab Saudi) - Dua pereli motor, Paulo Goncalves dan Edwin Straver, tewas pada edisi perdana Dakar Rally di Arab Saudi 2020. Atas nama safety, penyelenggara bikin aturan baru yang oleh biker justru dianggap tak guna.
Amaury Sport Organisation (ASO) menelurkan beberapa perubahan regulasi untuk meningkatkan keselamatan. Salah satunya mengurangi jatah ban belakang untuk motor. Hanya diberikan 6 buah ban untuk pertarungan selama 12 hari, 3 sampai 15 Januari 2021. Menurut ASO, itu akan memaksa pembalap mengendurkan kecepatan guna jaga performa ban.
Aturan itu sontak dikritik sejumlah rider level atas. Antara lain pembalap tim KTM yang juara 2018, Matthias Walkner. Ia pikir itu justru sebaliknya membuat resiko lebih tinggi.
"Jika ini membuat lomba semakin seru, benar bisa terjadi. Tapi jika disebut membuat lomba lebih aman maka itu tak masuk akal. Itu tidak akan membuat pembalap melambat seperti diinginkan. Paling speed rata-rata akan turun 3 km/jam. Pembalap justru selalu ingin melampaui batas kecepatan," katanya.
Bajaj Menggebrak Pasar dengan Peluncuran Pulsar NS400, Jadi Produk dengan Ukuran Terbesar
PEVS 2024 : 250 Pengunjung Menjajal Langsung Motor Listrik Honda dan Mengaku Puas
GIIAS 2024 Jadi Pameran Terbesar, Ada 11 Hall Untuk Show Kendaraan Hingga Aftermarket
Hal sama diapungkan joki Honda yang juga juara edisi 2020, Ricky Brabec. Ia nilai justru berabe jika jatah hanya 6 ban untuk 12 hari.
"Itu gila. Itu lebih buruk dan lebih berbahaya. Ada potensi Anda harus gunakan ban yang sudah sedikit rusak karena keterbatasan. Yang lebih utama, ini sebuah kompetisi dimana kami tak akan melambat hanya karena jumlah ban," tandasnya.
Sayangnya komentar keras para jawara itu tampaknya sia-sia belaka. Aturan sudah ditetapkan dan lomba akan start dua hari lagi. Tak mungkin rasanya penyelenggara ubah aturan lagi hanya karena dikritik peserta.
"Itulah jeleknya. Harusnya keputusan itu melibatkan kami selaku pembalap," sesal Walkner. (rnp)