Sabtu, 23/01/2021 18:53 WIB
mobilinanews (Italia) - FDA (Ferrari Driver Academy) kedatangan murid baru. Seorang murid istimewa karena ia wanita pertama yang gabung dalam akademi The Prancing Horse. Arahnya jelas, ajang F1 di masa depan.
Gadis 16 tahun keturunan Belanda-Belgia itu lahir dari ajang gokart. Itu pun gokart bekas lungsuran abangnya. Tapi, talentanya tampak istimewa dan itulah yang menarik hati para pencari bakat Eropa.
Ia pun berlabuh di Ferrari. Mencoba peruntungan laju hingga level F1 seperti sudah dilakoni Charles Leclerc dan Mick Scumacher yang alumnus FDA.
Dengan sokongan penuh FDA, Maya akan berkompetisi penuh di ajang F4 sepanjang musim ini. Ia diharapkan mampu naik ke F3, F2 dan akhirnya sampai F1 seperti dua kakak kelasnya.
Adrian Newey Ternyata Bukan Pindah ke Ferrari atau Mercedes, Tapi Tim Ini Bakal Menampungnya
Spesifikasi Seres E1, Peraih Penghargaan Most Affordable EV Car dalam PEVS 2024
Mengesankan, Xiaomi Tunjukkan Inovasi Proses Produksi Mobil Listrik SU7 Setiap 76 Detik Sekali
"Saya tak mampu berkata apa-apa selain rasa bangga menjadi anggota Ferrari, tim yang saya kagumi sejak kecil. Ini musim pertama di F4. Tentu saja saya ingin membuat tim bangga. Akan berjuang sepenuh yang bisa saya lakukan untuk meraih posisi terbaik," tegas Maya.
President FIA Jean Todt yang juga mantan team Principal Ferrari pun turut bangga dengan pencapaian Maya.
"Dalam usia 16 tahun ia sudah meraih banyak prestasi dalam kompetisi gokart nasional dan internasional. Jadi siswa Ferrari Driver Academy dan berkompetisi di F4 menjadi langkah sangat penting untuk karirnya," komentar Todt.
Sepanjang sejarah F1 memang sudah beberapa kali pembalap wanita berpacu menuju balap F1. Yang tembus dan sempat mengaspal adalah Lella Lombardi (Italia) pada 1976.
Pada era F1 modern ada Susie Wolff yang kini jadi istri bos tim Mercedes Toto Wolff.
Maya menjadi test driver tim Williams pada musim 2014-2015, yang sayangnya tak pernah menikmati kesempatan race resmi di akhir pekan. (rnp)