Kamis, 04/02/2021 20:37 WIB
mobilinanews (Inggris) - Rupanya kampanye #SayNoToMazepin masih saja bergulir.
Nikita Mazepin, pembalap Rusia yang tahun ini menjadi rookie F1 lewat tim Haas, ternyata memang acap bertingkah kontroversial. Satu per satu kasusnya terus dibongkar media.
Tak ada kasus baru maka kasus lama pun diutak-atik lagi, tak lain untuk menguatkan sentimen anti Mazepin yang menjadi `musuh` kaum feminis dan fans F1 karena meraba-raba dada seorang model di dalam mobil, merekam dan `menyiarkan` hasilnya lewat media sosial.
Putra konglomerat Rusia, Dmitry Mazepin, itu sudah minta maaf tapi sepertinya belum diterima publik.
Begini Cara Mudah Melihat Kampas Rem Lewat Indikator Motor, Simak Tata Caranya!
Spesifikasi Nissan Magnite: SUV Kompak yang Bikin Honda HRV Kehabisan Napas!
Komunitas Pengendara Kendaraan Listrik dan Keseruan Parade di PEVS 2024
Itu yang membuat Mazepin malah sewot. Ia menyebut semua yang diarahkan kepadanya bukan hal baru karena sentimen anti Rusia sudah lama terjadi dan dialami para pembalap Rusia pendahulunya.
Sebelumnya, juga dikuliti sejumlah kasus Mazepin saat berlaga di F2 tahun lalu. Tak hanya perilakunya yang kasar saat ngeblok laju lawan di lintasan, tapi juga perangai pemarahnya di paddock dengan menonjok muka pesaingnya.
Terakhir yang dibongkar media adalah perilaku indisipliner di jalan raya yang juga membahayakan orang lain.
Kasusnya pada 24 Juni 2020 di Oxfordshire, Inggris. Mazepin melanggar lampu merah dengan waktu 1,7 detik setelah lampu menyala. Marjin waktu itu mengindikasikan ia sadar melakukan pelanggaran tersebut.
Hakim pengadilan lantas mnghukumnya denda 247 poundsterling (sekitar Rp 4,7 juta), plus biaya pengadilan dan biaya tambahan untuk korban lalu lintas. Ia juga dapat penalti tiga poin pada SIM-nya.
Mengapa ini dibongkar?
Tak lain untuk menunjukkan Mazepin tidak pantas berada di grid F1, merusak citra F1 dan sebagainya. Terlebih karena ia berada di F1 bukan karena prestasi, tapi karena kekuasaan keuangan bapaknya.
Meski jadi bulan-bulanan publik toh Haas tetap mempertahankannya untuk mengaspal tahun ini. Berpasangan dengan Mick Schumacher, putra sang legenda Michael Schumacher.
Soal team mate-nya ini, Mazepin pun sudah melancarkan perang urat syaraf sejak awal.
"Saya tak peduli dengan nama besar di belakangnya. Itu hanya akan menjadi beban untuknya," ucap Mezapin dengan pongah.
"Ia bukan teman saya. Kami hanya pernah bersama di ajang gokart," lanjutnya.
"Tugas saya di Haas musim ini hanya mengalahkan Mick."
Itu beberapa ucapan Mazepin yang memancing kekesalan fans Schumacher di seantero Jerman.
Tapi, ia tak peduli. Dan, di satu sisi, sosok kontroversial seperti dirinya memang dibutuhkan acara `hiburan` semacam F1. (rnp)