Sabtu, 13/02/2021 21:40 WIB
mobilinanews (Jakarta) - Nama Demas Agil, masuk dalam susunan pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat di bawah pimpinan Bamsoet.
Dalam susunan pengurus tersebut, pembalap dengan predikat gelar Juara Nasional 10 kali ini, didapuk sebagai Ketua Komisi Digital Motorsport yang dikomandani Sang Direktur, Rinto Ari Rakhmanto.
Demas sendiri mengaku tidak menyangka bisa masuk dalam kepengurusan IMI Pusat, terlebih di Komisi Digital Motorsport.
"Beberapa waktu lalu, saya ngobrol sama Om Irvan (Tengku Irvan Bahran, Waketum IT & Digital Motorsport IMI Pusat). Awalnya memang tidak ada perbincangan mengenai susunan kepengurusan IMI, tapi akhirnya ada tawaran masuk karena harus ada sosok pembalap di dalamnya. Saya mengiyakan, dimasukkan (pengurus)," buka Demas Agil kepada mobilinanews.
Segera Download Aplikasi GASPOL! by IMI, Dan Dapatkan Berbagai Benefit Dengan Memiliki KTA IMI
IMI Pusat Menyurati Ketua IMI Nusa Tenggara Barat Terkait Pembatalan MXGP 2024 di Sumbawa dan Lombok, Ini Alasannya
Bamsoet Apresiasi Offroad IMI x IOF Challenge 2024 Bakal Digelar di Sirkuit Purangga Park Kebumen Jawa Tengah
Setelah tawaran masuk dalam kepengurusan, Irvan Bahran mengusulkan Demas Agil menjadi Ketua Komisi Digital Motorsport. Mendapat umpan tersebut, Demas menyambut baik.
"Saya pikir hanya angin lalu saja setelah mendapat tawaran itu dari om Irvan. Dan enggak nyangka dia percaya sama saya yang notabene baru di P1 Motorsport. Kita juga baru kenal dan beberapa kali ketemu," tambah Demas.
Setelah diploting menjadi Ketua Komisi Digital Motorsport, Demas sudah memiliki konsep tentang apa yang akan dikerjakan. Salah satunya membesarkan cabor balap digital ini yang notabene terbilang baru di Indonesia.
"Tujuannya menjadi besar, dan ini cabang dan hal baru di Indonesia. Harapan saya ke depan ini akan jadi bola salju yang semakin membesar. Awalnya memang berat dan kalau sudah jalan ini akan jadi maju," beber Demas.
Langkah pertamanya, Demas akan merangkul para pecinta motorsport digital yang baru-baru. Sehingga, ini menjadi langkah baik membesarkan komunitas digital motorsport.
"Gambarannya, sebenarnya mungkin yang suka balap banyak dan regenerasi banyak. Tapi kita coba kejar segmen yang baru, ketika mereka mau balap, handicapnya banyak masalah finansial, izin dan bahaya di dalamnya," tandas Demas. (hf)