Mengenang Noor Alamsyah, Offroader dan Pilot Yang Terkena Stroke Saat Terbangkan Helikopter di Libya

Senin, 15/02/2021 13:30 WIB

mobilinanews (Jakarta) - "Jeroan gua banyak yang rusak, Nang. Saya (sakit) jantung, ginjal dan diabetes," ujar Capt. H. Noor Alamsyah seperti ditulis Nanang Baso, fotografer otomotif senior yang dishare di medsos baru-baru ini.

Ya, saat itu Nanang berkesempatan mengunjungi Alam yang tergolek lemah di tempat tidur rumahnya yang kecil di kawasan Setu, Cilangkap, Jakarta Timur.

Dan, juara nasional offroad kelas Jeep 1996 dan  pilot profesional yang 10 tahun mengalami stroke itu akhirnya berpulang ke Rahmatullah pada Minggu (14/2/2021) ba`dha maghrib kemarin. 

Alam, 59 tahun serta ayah 3 orang putra dan 2 putri ini meninggal di rumah. Dan, tadi pagi pukul 09.00 WIB, almarhum dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur.

Sejumlah sahabat, teman dan offroader seperti Unggul Prakoso (Ketua Komisi Speed Offroad IMI Pusat), Deddy Madradi tampak mengantar Alam ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Saat sakit, Alam sudah sering keluar masuk rumah sakit karena kondisinya yang sering on off. Pun tempat tinggalnya berpindah-pindah. Sebelum di gang sempit Setu, Cipayung, Alam kos di sebuah kamar kecil di Kampung Sawah, depan gereja Servatius. 

Alam mengalami stroke saat terbang ke Libya tahun 2010. Setahun setelah itu, dia diterminated dari GHC. Dan, pada 2015 untuk kedua kalinya, Alam menderita penyakit yang sama.

Sejak itu, kehidupannya berubah drastis. "Barang gua semuanya habis untuk biaya berobat," tutur Alam lirih.

Perjalanan karier pekerjaa Alam, setelah menyelesaikan SMA pada 1982, diA berangkat ke USA.

Di Oakland, California masuk Academy of Aeronautical Siera. "Gua bareng alm. Atila Wiranatakusumah, adik Yuma Wiranatakusumah," tutur Alam.

Kembali ke Indonesia, ia bekerja di Gatari Air Service milik Hutomo Mandala Putra sebagai pilot helikopter.

"Pada masa itu, hampir semua Air Chartered melayani bos-bos gede," imbuh Alam yang dikenal humanis dan berperangai cerita.

Tahun 2007, Alam berangkat ke Doha, Qatar bekerja di Gulf Helicopter Company. Melayani penerbangan Libya, Sudan, Yaman dan Tunisia.

"Waktu terbang ke Libya 2010, gua kena Stroke dan tahun 2011 gua terminated dari GHC," terangnya. Sejak itu, praktis dia sudah tidak bisa bekerja dan menerbangkan pesawat lagi.

Teman-teman dia banyak yang nengokin Alam di kala sakit. Terutama teman-teman SMA dan para offroader.

"Moko Karsono sering kemari, Toto "Tato" nangis lihat keadaan gua kayak gini, Hendrik Badu, Tinus, Dayat, Lanang, Unggul sering kolling-kolingan (telpon-telponan)," ungkap Alam.

"Inget gak lu, waktu kita off road malam di Sentul sama Gibet (Irwan Rachim). Sebagai navigator, gua demen Gibet karena gaspol atas bawah hehehe," senyum Alam penuh arti.

Menurut Alam, seorang offroader sah-sah saja nyetir gila-gilaan. Beda dengan penerbang/pilot helikopter karena ada SOP (Standart Operation Procedure).

Alam berbincang menertawakan diri sendiri sambil mengenang masa lalu. 

"Sebagai driver offroad, Alam terbilang sangat berani dan nekat dengan menghajar turunan terjal, membuat aku terpontang-panting. Alhasil, mukaku bengap ditampar kamera F2-ku," kenang Nanang Baso yang pernah diajak offroad almarhum, untuk keperluan pemotretan.

"Jadi, lo sekarang main motor ya. Nanti kalo gua sembuh, kita main trial aja," kata Alam dengan mata berbinar.

Ya, Alam adalah sosok yang selalu ceria dan optimis.

Selamat beristirahat sahabat, sekarang bro Alam sudah tidak merasakan sakit lagi. (bs)


 

TERKINI
Honda FL5 dan Hyundai TCR Yang Diangkut Pesawat ke Malaysia, Ternyata Oleh Perusahaan H Andy Surya Santosa Yang Perally Segera Download Aplikasi GASPOLL by IMI, Dan Dapatkan Banyak Benefit Dengan Memiliki KTA IMI PEVS 2024 : Yuk Jajal Langsung dan Rasakan Sensasi Naik Motor Listrik Honda MotoGP 2024: Adaptasi Sudah Beres, Tiba Saatnya Marc Marquez Ngegas GP23 Melawan GP24