Jadi Industri Padat Karya, PPnBM Geliatkan Industri Otomotif Nasional

Selasa, 16/02/2021 17:15 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Pemerintah terus mendorong pertumbuhan industri manufaktur, karena kontribusinya ke (Product Domestic Bruto (PDB) sebesar 19,88 persen.

Industri otomotif dianggap penting karena menjadi salah satu sektor manufaktur yang terkena dampak pandemi Covid-19 paling besar.

Untuk meningkatkan pembelian dan produksi Kendaraan Bermotor (KB), maka Pemerintah akan memberikan Insentif Fiskal berupa Penurunan Tarif PPnBM untuk kendaraan bermotor.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menerangkan bahwa relaksasi PPnBM dapat meningkatkan purchasing power dari masyarakat dan memberikan jumpstart pada perekonomian.

Pemerintah menyiapkan insentif penurunan PPnBM untuk kendaraan bermotor pada segmen kendaraan dengan cc < 1500 yaitu untuk kategori sedan dan 4x2. Hal ini dilakukan karena Pemerintah ingin meningkatkan pertumbuhan industri otomotif dengan local purchase kendaraan bermotor diatas 70 persen.

"Harapannya dengan insentif yang diberikan bagi kendaraan bermotor ini, konsumsi masyarakat berpenghasilan menengah atas akan meningkat, meningkatkan utilisasi industri otomotif dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama tahun ini,” kata Airlangga melalui keterangan resminya, Selasa (16/2/2020)

Ia mengungkapkan berdasarkan data Kementerian Perindustrian diperhitungkan, kebijakan yang diambil pemerintah dapat meningkatkan produksi yang akan mencapai 81.752 unit.

Estimasi terhadap penambahan output industri otomotif juga diperkirakan akan dapat menyumbangkan pemasukan negara sebesar Rp1,4 triliun.

“Kebijakan tersebut juga akan berpengaruh pada pendapatan negara yang diproyeksi terjadi surplus penerimaan sebesar Rp1,62 triliun,” ungkapnya.

Baginya, dengan produksi dan penjualan industri otomotif yang pulih akan membawa dampak yang luas bagi sektor industri lainnya.

Airlangga menambahkan, dalam menjalankan bisnisnya, industri otomotif dinilai memiliki keterkaitan dengan industri lainnya (industri pendukung), di mana industri bahan baku berkontribusi sekitar 59% dalam industri otomotif.

“Industri pendukung otomotif sendiri menyumbang lebih dari 1,5 juta orang dan kontribusi PDB sebesar Rp700 triliun," papar Airlangga.

Untuk diketahui, Industri otomotif juga merupakan industri padat karya, saat ini, lebih dari 1,5 juta orang bekerja di industri otomotif yang terdiri dari lima sektor, yaitu pelaku industri tier II dan tier III yang terdiri dari seribu perusahaan dengan 210 ribu pekerja.

Selain itu, pelaku industri tier I terdiri dari 550 perusahaan dengan 220 ribu pekerja, perakitan yang melibatkan 22 perusahaan dan dengan 750 ribu pekerja, dealer dan bengkel resmi yang terkait dengan14 ribu perusahaan dengan 400 ribu pekerja, serta dealer dan bengkel tidak resmi yang berjumlah 42 ribu perusahaan dengan 595 ribu pekerja. (Elk)

TERKINI
Laba Bersih Astra Otoparts Tembus Rp475,0 Miliar Di Kuartal I 2024 Kualitas dan Penjualan Ngejreng, GAC Aion Jadi Mobil Listrik Terbaik di Dunia Tips Membeli Mobil Matic Bekas dengan Cerdas untuk Kebutuhan Mobilitas Sehari-hari OnePrix 2024 Palopo : Andi Gilang Main di Home Race, Digadang Berjaya Di Tanah Kelahiran Bulukumba Sulawesi Selatan