Wawancara Sean Gelael (2): Obsesi Sebagai Pro Driver Dilanjutkan di FIA WEC!

Rabu, 17/03/2021 13:29 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Agak lama tidak bertemu langsung dengan Sean Gelael, nyaris tidak ada yang berubah. Ramah, responsif, dan menggebu jika ngobrol tentang balap. 

Pembalap terbaik Indonesia ini, bercerita bahwa pilihan ke balap ketahanan bukan hal baru. Pasalnya, beberapa tahun lalu sudah pernah mencoba dan naik podium.

"Pilihan ke balap ketahanan ini tentu bukan tiba-tiba. Karena pada 2016 lalu, saya juga sempat ikutan ALMS (Asian Le Mans Series) di beberapa sirkuit di Asia, dan alhamdullilah naik podium," ungkap Sean.

Saat itu, Sean berduet dengan pembalap Italia, Antonio Giovinazzi yang merupakan sahabatnya sejak remaja. Saat itu, di tim Eurasia yang dikomandani Mark Goodard, masih level Asia.

Namun kali ini, Sean Gelael direkrut tim JOTA Racing merupakan tim juara bermarkas di Inggris. Reputasinya, menjadi juara balap ketahanan legendaris Le Mans 24 Hours pada 2017 dan 2019.   

“Kalau ditanya kenapa ke WEC (World Endurance Championship), bukan ke IndyCar, atau Formula E misalnya? Dari F2 ke WEC tidak begitu banyak perubahan menyangkut driving style, sehingga ilmu yang saya peroleh di F2 selama 5 tahun bisa dipakai di WEC,” terang Sean.
 
Selain itu, WEC tidak kalah gengsi dengan balapan lain di dunia. Ajang kejuaraan dunia balap ketahanan itu, juga diisi beberapa mantan pembalap F1, tester atau pembalap ke-3 F1 dan banyak yang dari F2 ke WEC,” tambahnya. 

“Kalau misalnya ke Formula E, mungkin saja sih. Tapi, menurut saya agak berbeda, karena tidak ada down force di FE. Di WEC kalau bagus (performance dan prestasinya), ada harapan bisa dihayer tim pabrikan. Itu sebenarnya obsesi saya,” buka Sean.
 
Apalagi rencananya, pada musim balap 2022/2023, kelas Hypercar menjadi bagian dari WEC melibatkan tim pabrikan besar seperti Porsche, Mercedes, McLaren dan seterusnya. 

Jika itu terjadi, maka obsesi Sean Gelael sebagai  Pro Driver akan bisa terwujud. Pasalnya, itu sebenarnya cita-cita Sean saat ditanya sang ayah Ricardo Gelael apa yang hendak dicari di ajang balap.
 
Ketika peluang untuk itu di F1 sudah nyaris tertutup, WEC menjadi pilihan alternative terbaik. Apalagi Sean telah menunjukkan potensi bisa juara. 

Dan, menjadi pembalap professional, yang semua disiapkan tim pabrikan dan mendapatkan bayaran atas prestasinya, itulah obsesi putra pereli senior Ricardo Gelael ini.

“Absolutely, yess,” senyum Sean Gelael, mantap. 

Masuk akal. Dan tentu, bukan di ajang balap mobil tingkat nasional, seperti yang sempat disuarakan seorang pengamat motorsport. (bs)   

TERKINI
Planet Ban Hadirkan Kampanye Keberlanjutan Industri Otomotif Dalam Bisnis! Maksimalkan Layanan Untuk Konsumen, Ban Goodyear Kini Hadir di Bengkel B-Quik FIF Raup Laba Bersih Rp1,1 Triliun, Naik 16,5 Persen di Kuartal I 2024 PEVS 2024 : Neta V-II Meluncur, Janjikan Kenyamanan Lebih dengan Banderol Harga Cuma Rp200 Jutaan