F1 2021: Terlena Gebrakan Awal, Kesalahan Red Bull di GP Bahrain

Kamis, 01/04/2021 00:40 WIB

mobilinanews (Austria) - Saat dominan di ajang tes pra musim, para petinggi Red Bull belum terlalu gembira karena merasa tim mercedes belum keluarkan kekuatan sebenarnya. Beda saat Max Verstappen menguasai sesi latihan hingga kualifikasi GP Bahrain. Bikin semua orang Red Bull terlena.

Sesi kualifikasi adalah momen untuk menakar kekuatan seluruh tim. Pada sesi ini seluruh kemampuan pembalap dan mobilnya keluar secara maksimal.

Maka wajar saja kalau kubu Red Bull bereuforia. Media pun ikut mengompori dengan menyebut Red Bull dan Verstappen adalah favorit di seri pembuka kompetisi 2021 itu.

"Sudah bertahun-tahun kami tak rasakan dominasi seperti itu. Saya akhirnya punya perasaan lagi bahwa kami bisa berjuang untuk kejuaraan dunia, dan itu sangat melegakan," kata penasehat senior Red Bull Racing Helmut Marko.

"Tetapi karena itu kami mungkin terlalu bergembira, terlena," imbuhnya.

Terlena dan kelewat percaya diri membuat persiapan ke raceday seolah tak lagi optimal. Masalah dimulai dengan ngadatnya mobil Sergio Perez jelang start. Untungnya ia cukup tenang mengatasi keadaan dengan melepas kemudi dan melakukan semua prosedur yang diarahkan tim sehingga masih bisa ikut start meski dari pit lane.

"Lalu kami punya masalah dengan mesin, dengan suhu yang dingin yang tidak kami antisipasi dengan baik. Max juga tak terlalu senang dengan kondisi mobilnya. Sampai akhirnya muncul manuver Max menyalip yang kemudian tak menguntungkan kami," lanjut Marko.

Insiden Verstappen menyalip Lewis Hamilton jelang race berakhir itu membuat para ahli strategi Red Bull kelabakan. Pasalnya, FIA menyebut aksi Verstappen tak sesuai regulasi karena keempat roda mobilnya melanggar batas lintasan (track limits). Karena itu tim memerintahkan Verstappen memberikan kembali posisi terdepan buat Hamilton.

"Max tak setuju lewat pesan radio. Ia merasa lebih baik menerima penalti 5 detik karena yakin bisa meninggalkan Hamilton melebih batas waktu itu. Tapi, kami mendengar FIA akan berikan penalti 10 detik sehingga apa yang kemudian terjadi pada akhirnya adalah pilihan terbaik," lanjut Marko.

Pada akhirnya, kritik Marko ke internal timnya ini adalah bekal ke seri balap berikutnya. Bahwa sikap terlena itu ternyata memang berbahaya. (rnp)

 

 

TERKINI
Mazda Indonesia Resmi Buka Diler Baru di Jemursari, Surabaya NETA Raih Penghargaan `Favourite Car Brand Launch` Untuk NETA V-II di PEVS 2024 MMKSI Relokasi Diler Mitsubishi Motors SUN Malang Kota, Lebih Lengkap dan Nyaman "King Umar" Pembalap Terbaik Indonesia di TCR Asia Series 2024 Round 1 Sepang Malaysia, Ini Sederet Prestasinya