MotoGP 2021 Doha: Valentino Rossi Keluhkan Kelakuan Pembalap Muda. Gila Hormat!

Jum'at, 02/04/2021 19:40 WIB

mobilinanews (Qatar) - Debut Valentino Rossi dalam tim Petronas Yamaha Srt terbilang mulus. Setidaknya dapat posisi start strategis yang jarang ia dapatkan tahun lalu saat di tim pabrikan Yamaha. Kini yang ia keluhkan adalah rasa hormat pembalap muda terhadap yang tua.

Para pemuja The Doctor berteriak kencang saat pembalap idolanya berada di zona front row pada detik-detik terakhir kualifikasi GP Qatar pekan lalu.

Sayangnya, posisi Rossi digusur Maverick Vinales persis di detik terakhir dengan selisih waktu hanya 0,026 detik. Tapi, rider Italia berumur 42 tahun itu senang bisa start dari urutan 4.

Bahwa kemudian ia finish di urutan 12 dengan koleksi 4 poin, bagi Il Dottore tak terlampau menyakitkan karena setidaknya bisa dapat poin perdana dengan tim barunya.

Yang dipersoalkan the oldest rider on the grid ini adalah sikap pembalap muda yang tak punya respek dan rasa hormat kepada yang tua. Itu terkait dengan insiden dengan rider KTM Brad Binder di awal balapan.

Rossi memang tak mulus lakukan start. Langsung mundur ke urutan 7. Saat sama Binder melaju keras dari urutan 15. Bersama tiga pembalap lain, mereka berlima berebut posisi di tikungan pertama.

Dan, Rossi menuduh manuver Binder ngaco, membuatnya melebar dan kembali hilang posisi ke urutan 9.

"Banyak pembalap yang bermain bersih dan respek kepada lawan. Tapi, ada pembalap seperti Brad Binder yang berkendara lebih keras dan tak peduli pada rival," kritik pemegang rekor 9 gelar grand prix itu.

"Jika Anda coba menutup jalur, ia melepaskan rem. Kalau Anda tak bergerak maka ia akan menghantam Anda ke luar lintasan," cerocosnya.

Manuver Binder disayangkan disayangkan Rossi dan membandingkannya dengan saat ia menjadi pembalap muda sekitar 25 tahun lalu.

Saat itu pembalap muda sangat terbiasa menghormati para seniornya. Yang muda respek kepada seniornya, di luar maupun di dalam sirkuit.

"Tapi, saya pikir ini adalah sikap umum yang terjadi di dunia saat ini. Bukan hanya di MotoGP. Saat ini mereka memang lebih kuat dari saya. Mereka mungkin bisa meraih podium 1000 kali lebih lipat dari saya. Tapi, itu tak penting jika tak dibarengi rasa hormat kepada yang tua. Tak berarti saya butuh rasa hormatnya, tapi itu adalah sikap yang diperlihatkan para senior di masa dulu," tegasnya.

Saat dikonfirmasi, Binder mengatakan kepada The Race bahwa momen perseteruannya dengan Rossi saat itu memang ketat. Tapi, sama sekali tak ada kontak di antara mereka.

"Saya tiba di sampingnya dan menginjak rem. Saya lihat ia seperti melepas rem, dan saya juga ikut melepas rem," bela Binder satu-satunya pembalap Afrika Selatan yang pernah juara seri di MotoGP.

Ini sebenarnya kasus biasa dalam balapan. Bukan hanya sekelas MotoGP, sekelas kejunas pun acap terjadi. Hanya saja karena menyangkut sang legenda hidup yang punya pengagum puluhan juta orang maka kasusnya jadi bahasan publik.

Dari bahasan itu muncul pandangan kalau yang terjadi sebenarnya adalah refleks Rossi yang sudah sangat menurun dalam umurnya yang 42 tahun.

Benarkah? (rnp)

 

TERKINI
Honda FL5 dan Hyundai TCR Yang Diangkut Pesawat ke Malaysia, Ternyata Oleh Perusahaan H Andy Surya Santosa Yang Perally Segera Download Aplikasi GASPOLL by IMI, Dan Dapatkan Banyak Benefit Dengan Memiliki KTA IMI PEVS 2024 : Yuk Jajal Langsung dan Rasakan Sensasi Naik Motor Listrik Honda MotoGP 2024: Adaptasi Sudah Beres, Tiba Saatnya Marc Marquez Ngegas GP23 Melawan GP24