Selasa, 13/04/2021 23:59 WIB
mobilinanews (Inggris) - Persoalan tim Mercedes tahun ini tampaknya tak hanya kekuatan baru tim Red Bull. Dalam internal tim juga ada masalah serius yang tengah terjadi.
Berawal dari perdebatan Valtteri Bottas dengan Team Principal Mercedes Toto Wolff usai GP Bahrain lalu. Bottas kecewa dengan strategi tim dan protes, namun Wolff menanggapi dengan gestur tak suka sebagaimana tertangkap rekaman video yang lantas viral di komunitas F1.
Jelang GP Emilia Romagna di Imola pekan ini, hubungan panas Bottas dengan Wolff kembali mencuat. Wolff mengomentari keluhan Bottas beberapa waktu lalu dengan membongkar kasus team order di GP Rusia 2018. Saat itu Bottas memimpin balapan tapi diminta mengalah kepada Lewis Hamilton. Agar posisi poin Hamilton semakin aman dari kejaran Sebastian Vettel (Ferrari).
"Saat itu saya sangat marah dan nyaris memutuskan berhenti dari F1," kata Bottas.
Bajaj Menggebrak Pasar dengan Peluncuran Pulsar NS400, Jadi Produk dengan Ukuran Terbesar
PEVS 2024 : 250 Pengunjung Menjajal Langsung Motor Listrik Honda dan Mengaku Puas
GIIAS 2024 Jadi Pameran Terbesar, Ada 11 Hall Untuk Show Kendaraan Hingga Aftermarket
Itu yang kini ditanggapi enteng oleh Wolff. Ia mengaku sama sekali tak percaya omongan Bottas soal keinginan berhenti.
"Saya akui ia kecewa. Tapi, ia juga harus tahu apa yang terbaik buat tim dan itu wajar dilakukan," katanya.
Yang lebih terdengar menyakitkan karena Wolff membandingkan Bottas dengan Nico Rosberg, rekan setim yang ngotot menyikat Hamilton pada 2016.
"Valtteri bukan Nico. Saat itu Nico bersaing dan punya kemampuan serta kesempatan mengalahkan Lewis. Itu yang ia harus pahami. Sangat berbeda," ketus Wolff.
Tentu komentar pedas Wolff akan mempengaruhi Bottas jelang Imola. Akankah ia masih jadi good boy atau mulai membangkang untuk balapannya sendiri? (rnp)
Keyword : F1 2021 Mercedes Valtteri Bottas Toto Wolff Lewis Hamilton