Sabtu, 24/04/2021 21:49 WIB
mobilinanews (Italia) - Ia masih sangat muda tapi gigih belajar. Punya bakat istimewa tak hanya di balik kemudi tapi juga teknologi sekitarnya. Ia akan jadi pembalap Jepang pertama menjadi juara dunia.
Itu pujian petinggi Red Bull Racing Helmut Marko terhadap Yuki Tsunoda, calon rookie of the year F1 2021. Dalam debut F1-nya di GP Bahrain lalu, driver Jepang berumur 20 tahun itu tampil mengesankan dengan menyalip para pemegang title F1 macam Kimi Raikkonen, Sebastian Vettel dan Fernando Alonso.
Ia finish ke-9 sekaligus meraih poin perdananya di F1 meski hanya 2 angka. Itu sejarah buat Jepang karena ia yang pertama meraih poin dalam musim debutnya.
Dan, dalam sekejap eks pembalap F2 2020 itu menjadi idola baru di negerinya. Tetap menjadi idola meski seri kedua F1 di Sirkuit Imola pekan lalu gagal finish di zona poin akibat melintir di lintasan.
Dewan Tiongkok dan Periklindo Komitmen Memperkuat Industri Kendaraan Listrik
MOU PT International Chemical Industry dan PT Senzo Feinmetal Perkuat Orbit Triton Untuk Efisiensi Kerja Industri
Hadirkan Gaya Berkelas, Vespa Rilis Vespa Primavera dan Vespa Sprint 2024 Terbaru!
Dalam beberapa pekan terakhir, nama Tsunoda kembali ramai dibicarakan di negerinya. Pembalap paling mungil di F1 2021 itu `didesak` oleh fans agar sesegera mungkin meraih kemenangan pertama di F1.
Itu menyusul euforia bulan lalu kala Hideki Matsuyama sukses meraih kemenangan di turnamen golf bergengsi Masters Tournament. Ini kali pertama atlet golf Jepang menang di kejuaraan bergengsi itu.
"Berikutnya adalah giliranmu, menang di F1," tulis seorang fans kepada Tsunoda dan itu hanya salah satu contoh dari begitu banyak harapan yang tiba-tiba ditumpahkan kepadanya.
Ia akui banyak sekali menerima pesan dan harapan dari Jepang agar ia menjadi Jepang pertama yang menang di F1 sebagaimana sejarah yang sudah terjadi di arena golf lewat Matsuyama.
"Tapi, saat ini saya sama sekali tak berpikir menang di F1 ataupun juara dunia. Saya ingin fokus dulu dari satu sesi ke sesi berikutnya, membangun kekuatan mental," kata pembalap binaan tim Red Bull yang dititipkan pada tim AlphaTauri itu.
"Jika saya meraih kemenangan tahun ini, kemenangan pertama buat Jepang, itu akan sangat bagus. Semua pecinta balap Jepang menunggu hal itu."
"Satu hal luar biasa jika saya raih kemenangan itu. Tapi, saat ini saya hanya berpikir fokus dari satu race ke race berikutnya untuk meningkatkan kemampuan mengemudi," tandasnya.
Saat ini mobil milik AlphaTauri tidaklah masuk katagori kompetitif menjadi pemenang F1. Mereka hanya bermain di level tengah.
Tapi, melihat perkembangan mesin Honda 2021 yang positif di mobil Red Bull maupun AlphaTauri, maka bukan pula hal mustahil ia bisa raih kemenangan tak terduga. Seperti kemenangan perdana tim ini lewat Pierre Gasly tahun lalu. (rnp)