Minggu, 02/05/2021 23:48 WIB
mobilinanews (Spanyol) - Pembalap Yamaha Fabio Quartararo mengaku ambil resiko dan menahan rasa sakit dalam 10 putaran terakhir GP Spanyol pada Minggu (2/5/2021). Yang ia perjuangkan hanyalah poin, meski hanya 1 atau 2.
Lewat rilis tim Yamaha, Quartararo penyakitnya kambuh secara mendadak di pertengahan balapan. Tangan kananya makin lama semakin sakit dan lemah. Kalau biasanya ia menarik tuas rem tangan hanya dengan 1 jari, kini harus dengan 4 jari. Dan, itu pun masih terlalu lemah.
"Tak ada kekuatan. Saya sadar sangat berbahaya meneruskan race dengan kondisi demikian. Tapi, saya paksakan dengan harapan bisa dapat poin meskipun hanya 1 atau 2 karena itu bisa jadi sakan sangat membantu dalam kejuaraan tahun ini," kata Quartararo yang akhirnya finish P13 dengan perolehan 3 poin. Setidaknya masih lebih besar dari harapan.
Kini ia masih bingung harus bagaimana mengobati penyakit itu sesegera mungkin namun dengan cara yang aman. Pasalnya, race berikutnya berlangusng di Sirkuit LeMans, Prancis, negerinya sendiri.
WahanaArtha Ritelindo Rayakan Hardiknas dengan Program dan Promo Spesial
GIIAS 2024: Dorongan Konsisten untuk Industri Kendaraan Bermotor Indonesia
Bocor, Motor Listrik TVS iQube Terbaru Akan Rilis Dengan Harga Rp 50 Jutaan, Berikut Spesifikasi Lengkapnya!
"Itu home race saya. Saya ingin fit tampil di sana karena race di sini sangat penting buat saya. Saya juga tahu motor kami akan sangat kuat di sini," tandasnya.
GP Prancis berlangsung 14-16 Mei 2021. Masih memungkinkan untuk melakukan operasi dan rehabilitasi beberapa hari. Tapi, ia menyebut belum ada keputusan darinya maupun tim meski ia ingin segera mendapat kepastian yang terbaik.
Bukan sekali ini saja Quartararo disambar penyakit yang menyerang syaraf tangan hingga berdampak pada pergerakan lengan dan jari-jemari itu. Terakhir di GP Portugal November 2020 lalu.
"Di sirkiut ini (Jerez) selalu lancar tak. Tahun lalu dalam dua race saya menang dan tak ada gangguan apa pun. Saya heran mengapa kini muncul mendadak saat race. Padahal di sesi sebelumnya tak ada gejala apa pun," lanjutnya.
Quartararo menyebut akan berpikir seharian ini untuk memikirkan solusi terbaik yang harus ia tempuh. Bisa tampil fit di negerinya tanpa khawatir kasus sama terjadi.
"Saya ingin solusi tercepat dan tentunya yang terbaik hasilnya," tambahnya.
Dalam kesempatan berbeda dalam wawancaranya dengan the-race, Quartararo justru tengah bingung saat ini karena begitu banyak saran yang masuk di kepalanya.
"Terlalu banyak pilihan. Otak saya seperti tersesat. Ada yang menyuruh ke sini, ke sana, melakukan ini dan itu. Semuanya solusi. Yang jelas saat ini saya lemah dan butuh solusi, ini yang harus secepatnya kami putuskan," imbuhnya. (rnp)