Tips Defensive Driving Dari IDDC (2)

Sabtu, 07/11/2015 05:39 WIB

mobilinanews (Jakarta) – Pada artikel sebelumnya telah diulas tips awal defensive driving dari Indonesia Defensive Driving Consulting (IDDC), baca Tips Defensive Driving Dari IDDC (1). Agar bisa lebih memahaminya, berikut tiga faktor utama dari defensive driving:

Kondisi Pengemudi
Dalam edefensive driving, kontrol emosi dari pengemudi memiliki peran penting, baik itu senang, sedih, marah, takut, kecewa, depresi dan sebagainya. Untuk itu jangan biarkan emosi yang mengontrol kendaraan. Atur dan kontrol emosi Anda. Amati mana yang termasuk kategori pengemudi yang suka “memberi kesempatan” dan mana yang lebih suka “mengambil kesempatan”.

Jika menemui pengemudi yang menunjukkan emosi yang kurang terkontrol (tidak sabaran), jangan terpengaruh sediakan ruang dan biarkan dia melewati kita. Ingat! Kita tidak dapat mengubah atau memberi pelajaran padanya dalam waktu sakit.

Faktor kelelahan pengemudi juga penting. Beberapa penyebab kelalahan antara lain; mengemudi jarak jauh, jenuh, mengemudi malam hari, mengemudi di luar jam beraktivitas, tidak cukup istirahat (4-8 jam istirahat normal) dan baru selesai konsumsi karbohidrat yang tinggi (dalam waktu satu jam).

Ciri pengemudi ngantuk di antaranya; sering menguap, mata terasa panas kering atau lelah, persepsi jarak dan kecepatan berkurang, konsentrasi dan refleks berkurang. Untuk mencegah kelelahan terjadi di antaranya dengan istirahat 20 – 30 menit setelah setiap 4 jam mengemudi, berkendara tidak lebih dari 12 jam sehari, beristirahat cukup 4- 8 jam sebelum beraktivitas, tidak dalam pengaruh alkohol dan obat-obatan, serta tidak makan makanan berkadar lemak yang tinggi tanpa istirahat yang cukup.

Karakter Pengemudi
Beberapa hal penyebab kecelakaan adalah ngebut, tidak memberi tanda waktu berbelok atau pindah lajur, membututi kendaraan di depan terlalu dekat, melanggar rambu lalu lintas, memaki pengguna jalan lain, berjalan tidak pada lajurnya dan memotong jalan kendaraan lain.

Untuk mengurangi resiko tersebut ada beberapa hal yang bisa dilakukan di antaranya:

- Memahami dan mengerti akan resiko mengemudi.
- Kemampuan mengatur sikap, penglihatan, waktu dan ruang.
- SIPDE proses (Search, Identify, Predict, Decide & Execute).
- The SMITH System
- Menangani tekanan-tekanan sosial

SIPDE adalah pemahahan jika mengemudi kendaraan adalah pekerjaan yang sangat menantang dan kompleks, karena pengemudi harus mengerjakan beberapa pekerjaan dalam waktu singkat.

Pengemudi harus bisa berkonsentrasi guna mengontrol kendaraan, melihat jalan yang akan dilalui, melihat rambu lalu lintas/peringatan dan harus waspada terhadap segala resiko yang bisa terjadi setiap saat.

The Smith System terdiri dari 5 pokok panduan mengemudi, yaitu:
-    Selalu memandang jauh ke depan.
-    Selalu gerakkan mata kita.
-    Dapatkan gambaran secara menyeluruh.
-    Sediakan ruang untuk menghindar.
-    Pastikan mereka melihat Anda.

Kondisi Kendaraan
Sebelum memasuki kendaraan, pastikan melakukan beberapa pengecekan standar, yaitu sekeliling kendaraan, roda dan ban, serta bodi kendaraan. Cara mudah untuk pemeriksaan kendaraan dapat menggunakan istilah POWER. Petrol (bahan bakar), Oil (oli), Water (air pembersih kaca dan pendingin, Electric (lampu) dan Rubber (ban dan wiper).

Semoga bermanfaat.

TERKINI
Begini Cara Mudah Melihat Kampas Rem Lewat Indikator Motor, Simak Tata Caranya! Spesifikasi Nissan Magnite: SUV Kompak yang Bikin Honda HRV Kehabisan Napas! Komunitas Pengendara Kendaraan Listrik dan Keseruan Parade di PEVS 2024 AC Mobil Tidak Dingin, Coba Lakukan 6 Cara Ini Agar Temperatur Suhu Dalam Mobil Tetap Stabil!