Selasa, 25/05/2021 23:59 WIB
mobilinanews (Monaco) - Federasi Otomotif Internasional (FIA) tengah menggodok aturan baru kualifikasi menyusul kasus yang menimpa Charles Leclerc (Ferrari) F1 Monaco hari Minggu (23/5/2021) lalu. Salah satu kemungkinannya mengadopsi aturan di IndyCar, balap single seater AS yang terkenal.
Itu diungkap Race Director Michael Masi. Ia sebut FIA, Manajemen F1 dan tim tentu akan terus memperbaiki regulasi untuk hindari kontroversi.
Kecelakaan Leclerc di sesi akhir kualifikasi GP Monaco lalu memang menimbulkan kontroversi. Kecelakaan itu membuat Masi dan stewards memutuskan menghentikan sesi tersebut dan Leclerc ditetapkan peraih pole position berdasarkan catatan waktu sebelumnya.
Itu yang kontroversial. Menghentikan kesempatan pembalap lain untuk memperbaiki catatan waktu masing-masing.
PEVS 2024: Kendaraan Listrik Menjadi Wadah Komersial Bergengsi hingga Media Edukasi dan Unjuk Prestasi Pelajar Indonesia
PEVS 2024 : Neta V-II Meluncur, Janjikan Kenyamanan Lebih dengan Banderol Harga Cuma Rp200 Jutaan
Planet Ban Hadirkan Kampanye Keberlanjutan Industri Otomotif Dalam Bisnis!
Max Verstappen (Red Bull Honda) yang paling kecewa meski memahami apa yang terjadi. Pasalnya, saat kecelakaan terjadi, ia tengah berada dalam lap terakhirnya untuk tingkatkan waktu. Biasanya memang pembalap gunakan kesempatan lap terakhir untuk ngegas lebih dalam pertajam waktu.
Kasus Leclerc pun sempat dikaitkan dengan skandal besar Michael Schumacher (Ferrari) di GP Monaco 2006. Pada sesi akhir kualifikasi, ia alami `kecelakaan` di tikungan Rascasse dan mobilnya terhenti di lintasan. Dengan sendirinya menghalangi pembalap yang tengah berjibaku untuk memperbaiki waktu.
Dalam investigasinya, FIA menemukan unsur rekayasa dalam kasus itu sebagai upaya Schumacher mengamankan waktu tercepat yang sudah ia buat sebelumnya.
Pembalap Jerman itu dihukum langsung mundur ke grid terakhir, urutan 22. Pole sitter jatuh kepada Fernando Alonso (Renault) yang lantas menjadi juara dan selanjutnya juara dunia pada musim itu.
Hebatnya, dalam race esok harinya, Schumacher mencapai finish urutan 4. Hanya berjarak 1 detik dari podium. Pembalap legendaris itu membuktikan menyalip di trek Monaco sangat mungkin dilakukan. Beda dengan Hamilton yang tiga hari lalu start dan finish di urutan 7, salah satu alasannya karena sulit menyalip.
Alonso yang tahun ini masih balapan bersama tim Alpine (eks Renault) mengomentari kaus Leclerc berbeda dengan Scumacher 2006 yang dikenal dengan julukan Rascassegate. Ia melihat kasus Leclerc murni kecelakaan.
Untuk hindari kontroversi itulah kini FIA tengah mempertimbangkan perubahan regulasi. Salah satu yang mungkin adalah aturan IndyCar, di mana pembalap yang menyebabkan bendera merah di kualifikasi maka langsung kehilangan best time-nya.
"Kami tahu aturan di IndyCar, seperti juga digunakan beberapa cabang motorsport lainnya. Kami akan menilainya, apakah cocok digunakan F1 atau tidak," kata Masi.
Kapan dipoutuskan, ia sendiri belum tahu. (rnp)
Keyword : F1 2021GP Monaco 2021 Charles Leclerc Ferrari Skandal Michael Schumacher di Monaco 2006 Race Director FIA MIchael Masi